Ketua Umum PSSI Komjen Pol (Purn) Mochamad Iriawan mengatakan, tujuan kerja sama tersebut salah satunya untuk mengakomodasi bakat-bakat atlet yang muncul di seluruh kampus Indonesia. Kerja sama ini, lanjutnya, bisa memunculkan prestasi-prestasi sepak bola ke depannya. Pihaknya mengakui, PSSI kekurangan pelatih yang mumpuni.
Berdasarkan data, ada sekitar 5.000 SSB di seluruh Indonesia. Sekitar 943 klub liga tiga, 24 klub liga dua dan 18 klub liga satu. Kemudian untuk jumlah pelatih, hanya sekitar 7.000 pelatih untuk semua level.
"Ini kurang sekali jika dibandingkan dengan jumlah penduduk atau pemain maupun yang hobi sepak bola," kata Iriawan dalam Zoom tentang Memorandum of Understanding, Rabu (18/8/2021).
Tujuan lainnya untuk menciptakan tenaga pelatih fisik dari S-1 Kepelatihan Sepak Bola berlisensi AFC, mengembangkan sport science sepak bola. Kemudian menciptakan instruktur-instruktur baru dari kalangan kampus.
"Dan memanfaatkan fasilitas kampus untuk pemusatan latihan tim nasional, serta memberikan beasiswa untuk para atlet berprestasi," ujarnya.
Rektor Unesa Prof Nurhasan mengapresiasi atas adanya kerja sama tersebut untuk memajukan persepakbolaan Indonesia. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan baik-baik dalam memajukan sepak bola nasional.
Pertama, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penggemar sepak bola kedua di dunia. Dari 365 juta penduduk Indonesia, ada sekitar 77 persen yang menggemari sepak bola. Menurutnya, itu potensi yang harus diperhatikan, sebab dapat memunculkan banyak bakat-bakat sepak bola nasional.
"Bakat sepak bola kadang butuh dipupuk dengan suasana lingkungan yang mendukung dan ketika bakat itu kelihatan, kita tinggal memolesnya lewat sistem pendidikan dan pelatihan sepak bola yang baik dan pelatih yang mumpuni," ujarnya.
Kedua, perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas para pelatih sepak bola nasional. Itu penting, karena bakat alami anak-anak negeri tidak akan bisa tumbuh maksimal dan matang di tangan pelatih yang di bawah standar. Perihal jumlah dan kualitas pelatih juga perlu prioritas.
(sun/bdh)