Terlebih dalam pernyataan yang dinilai tidak pantas itu, Camat Batang-batang, Joko Suwarno membawa-bawa nama Bupati Sumenep. Camat menyuruh para kades mencuri sapi warga yang tak mau divaksin, dalam rapat percepatan vaksinasi di Kecamatan Batang-batang yang digelar pada Jumat (13/8).
Achmad Fauzi menegaskan, dirinya tidak pernah menginstruksikan camat atau siapa pun untuk mencuri sapi warga yang tak mau divaksin. Ia hanya meminta segenap pihak untuk mendukung percepatan vaksinasi.
"Endak ada instruksi seperti itu. Kita sampaikan kemarin agar percepatan vaksinasi itu harus segera selesai. Jadi mereka (camat) saya minta kumpulkan kepala desa," kata Achmad usai menghadiri sidang paripurna di Kantor DPRD, Senin (16/8/2021).
Achmad juga memerintahkan BKD dan Inspektorat untuk memanggil Camat Batang-batang. Ia berharap para camat melakukan sosialisasi secara persuasif soal percepatan vaksinasi. Agar masyarakat tenang dan mau divaksin. Bukan malah menyuruh para kades mencuri sapi warga yang tak mau divaksin
"Makanya saya suruh periksa ke inspektorat. Pokoknya proses yang penting pokoknya saya tidak bicara seperti itu. Saya enggak ngerti juga kok bisa seperti itu," terang Fauzi.
Sementara terkait sanksi yang akan diberikan kepada Camat Batang-batang, pihaknya akan menyerahkan kepada proses birokrasi yang ada. "Sanksinya nanti tanya BKD sama inspektorat nanti," tambahnya.
Dalam vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Sumenep, partisipasi masyarakat dinilai masih rendah, di bawah 10 persen. Baik vaksin dosis pertama maupun kedua. Sehingga Pemkab meminta keterlibatan semua pihak untuk melakukan percepatan vaksinasi.
(sun/bdh)