Banner berukuran 3x6 meter tersebut bertuliskan '76 Dirgahayu Republik Indoneisa. Indonesia Tangguh. Indonesia Tumbuh'. Kesalahan ada pada penulisan kata 'Indoneisa' yang seharusnya ditulis 'Indonesia'.
Banner tersebut terpasang di JPO Jalan Ahmad Yani dari arah Surabaya menuju ke Malang. Banner dengan dasar warna merah dengan tulisan warna putih dibuat oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Sidoarjo. Sebab, di pojok kanan atas terdapat logo Pemkab Sidoarjo disertai foto pejabat forkopimda.
Di foto tersebut, dari kiri ke kanan terpampang Kepala Kejaksaan Negeri Sidoarjo Arief Zahrulyani, Ketua Pengadilan Negeri Sidoarjo H. Moh Muchlis dan Ketua DPRD Sidoarjo H. Usman.
Lalu Bupati Sidoarjo H Ahmad Muhdlor Ali, Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi dan Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Inf, M Iswan Nusi, serta Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo W Bintaro.
Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Sidoarjo, Kusdianto meminta maaf atas kekeliruan salah cetak tersebut. Kusdianto mengaku pemasangan banner itu sebenarnya sudah lama sekitar 5 hari yang lalu. Namun pihaknya baru mengetahui adanya kekeliruan baru hari Selasa (11/8).
"Kami baru mengetahui hari ini, hari ini juga banner langsung dilepas atau diturunkan," kata Kusdianto saat dihubungi, Rabu (11/8/2021).
Kusdianto menjelaskan kesalahan yang terletak di kata tersebut merupakan kesalahan murni dari vendor. Dengan kejadian ini vendor tersebut akan dievaluasi kinerjanya dan akan diberikan sanksi.
"Karena pemasangannya juga dilakukan oleh vendor," jelas Kusdianto.
Kusdianto menjelaskan pihaknya meminta maaf atas kekeliruan salah cetak banner tersebut. Awalnya dari desainnya sudah dilakukan pengecekan. Tapi saat sudah menjadi banner tidak dilakukan pengecekan ulang.
"Kami minta maaf atas kesalahan cetak itu, malam ini akan kami ganti banner yang sudah dibetulkan," tandas Kusdianto.
Dari pantauan detikcom, banner diturunkan sekitar pukul 17.20 WIB. Penurunan dilakukan empat petugas Satpol PP Sidoarjo. Banner salah cetak tersebut kemudian dibawa menggunakan sebuah pikap.
Tonton juga Video: Pandemi Covid-19, Perajin Bendera di Karawang Ngeluh Omzet Turun 50%
(iwd/iwd)