Suami itu adalah Ainun Nofi Hafiful Huda (29) . Sementara si istri adalah Eka Rini (29). Mereka menghuni Rusunawa Blok A Keluragan Dandangan, Kota Kediri.
Kasus pembunuhan itu akhirnya terungkap. Apa motif sang suami membunuh istrinya?
Sang suami menganggap istrinya sudah tak menghargainya lagi. Selain sering merasa direndahkan karena tidak lagi memilki pekerjaan, si suami menuduh istrinya berselingkuh di belakangnya. Itu karena si istri berpenghasilan tetap, sementara sang suami bekerja serabutan.
"Dipicu cekcok rumah tangga. Berdasarkan keterangan yang bersangkutan (pelaku), diketahui melalui handphone korban, lewat media sosial ada percakapan antara korban dan seorang pria. Selain itu pelaku emosi dan meremehkan harga diri pelaku sebagai seorang suami, akhirnya membuat pelaku naik pitam," ujar Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono kepada wartawan, Selasa (10/8/2021).
Cekcok itu berawal pada Senin (9/8) pukul 21.00 WIB. Saat itu pasutri tersebut cekcok di rumah saudara mereka di Kecamatan Gurah, Kediri. Pelaku, korban dan kedua anaknya memang kebetulan sedang berada di rumah keluarga pelaku tersebut sejak Sabtu (7/8).
Puncaknya pukul 23.00 WIB pelaku yang tadinya berada di kamar menuju dapur dan berlanjut cekcok, hingga pelaku mengambil pisau dapur dan menyerang korban. Korban sempat melawan sehingga sejumlah bagian lengan korban terdapat luka sabetan pisau.
Merasa mendapat perlawanan, pelaku yang sudah naik pitam akhirnya menyerang pelaku membabi buta hingga pisau melukai bagian dada, tangan, paha dan perut korban hingga mengakibatkan korban tewas.
Karena panik, korban beralasan kepada keluarga korban yang berada di dalam kamar, bahwa korban bunuh diri dengan pisau dapur. Pelaku mengajak keluarganya mengantarkan korban ke poliklinik desa setempat sebagai alibi bahwa korban tewas karena bunuh diri.
Setelah itu jasad korban dibawa ke rumahnya di komplek Rusunawa Dandangan Kota Kediri. Kepada keluarga, suami korban mengatakan jika istrinya bunuh diri dengan cara menyayat pergelangan tangannya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha yang memimpin langsung olah TKP bersama anggota Opsnal menjelaskan sejumlah kejanggalan yang ditemukan polisi.
"Keluarga korban tidak mempercayai keterangan suaminya, dan melaporkan ke polisi. Kami akhirnya melakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara," jelas AKP Rizkika Athamada
"Polisi menemukan banyak luka di tubuh korban. Ada beberapa luka sayatan akibat benda tajam di kedua pergelangan tangan, di dada dan perut, luka memar di leher dan dada, serta luka terbuka cukup dalam di bagian pangkal paha kaki sebelah kanan," imbuh Rizkika.
Melihat hal itu, polisi segera menyelidiki tempat korban ditemukan di dapur rumah milik Darmiati kerabat korban. Di sana ditemukan ceceran darah yang sudah ditimbun pasir, serta beberapa benda tajam seperti pisau dapur, cangkul, dan gergaji besi yang terdapat bercak darah.
Dari temuan dan penyelidikan polisi bersama anggota menemukan titik terang bahwa itu adalah pembunuhan. Korban diduga dibunuh oleh suaminya sendiri dan sengaja dilaporkan ke polisi dan keluarganya sang istri bunuh diri.
"Yang bersangkutan awalnya tidak mengaku. Namun dengan keuletan dari petugas dan temuan fakta barang bukti di TKP, akhirnya pelaku mengakui pembunuhan tersebut," pungkas Rizkika. (iwd/iwd)