Kemacetan panjang hingga 1 KM terjadi di Bundaran Waru depan CITO Mal membuat seorang pengguna jalan emosi. Itu lantaran merasakan panas karena terik matahari dan terjebak macet sekian lama.
Dari pantauan detikcom, seorang pengendara emosi dan protes, kemudian turun dari motor membuka satu barrier yang menutupi jalan. Namun, dia tidak untuk melintas, melainkan mendatangi petugas kepolisian untuk membuka jalan.
"Bukaken pak, yak opo rek (Buka saja pak, gimana, rek)," teriak seorang pengendara yang memakai kaos putih kepada petugas kepolisian di lokasi, Sabtu (7/8/2020).
Para pengguna jalan kebanyakan kaget saat mengetahui Bundaran Waru ditutup. Pasalnya, sebelumnya kawasan tersebut sempat dibuka hingga pukul 11.00 WIB. Namun pukul 12.00 WIB, Bundaran Waru ditutup. Otomatis terdengar perang klakson, karena para pemotor mulai kepanasan.
Meski mendapat protes seorang pemotor, namun tidak ada insiden kekerasan dari pengendara dan polisi. Polisi pun memberikan pengertian agar melewati jalan alternatif sambil menutup kembali barrier. Mereka pun akhirnya menuruti peraturan yang sudah terpasang di penyekatan.
Seperti Ibnu, salah satu pengendara yang protes ini terbawa emosi. Dia merasa kecewa dengan penutupan ini. Sebab kondisi cuaca sangat panas.
"Panas, macet. Macet dari Darjo, mau moleh ke Surabaya," teriak Ibnu kepada wartawan di lokasi.
Biasanya, jelas dia, pihaknya bisa melewati penyekatan Bundaran Waru saat akan pulang ke Surabaya. Namun hari ini kembali ditutup. Dia harus menembus kemacetan dengan cuaca panas dan menuntun motornya yang bocor.
"Nggak masuk blas (ditutup) tiap hari lewat sini, bisa lewat kemarin. Kecewa banget, opo hubungane kok ditutup (Ga ada hubungannya ditutup). Muter-muter yaopo maneh katene (Putar-putar kemana lagi kalau macet)," jelasnya.
Senada diungkapkan pengendara dari Sidoarjo yang akan pulang ke Surabaya, Maria Ulfa (37). Dia mengaku kecewa dengan Bundaran Waru yang kembali ditutup. Padahal, beberapa hari terakhir dibuka kembali.
"Kemarin lewat dibuka, makanya hari ini lewat lagi. Dari Sidoarjo mau pulang ke Surabaya, setiap hari lewat sini. Kayaknya ditutup lagi ga boleh lewat, sudah 3 hari ini lewat dibuka nah hari ini ditutup lagi. Jadi diem aja disini dulu," kata Maria, Sabtu (7/8/2021).
Maria pun kecewa dan kesal. Ia yang sudah satu jam terkena macet di tengah teriknya panas matahari.
![]() |
"Kecewa banget, fungsinya apa ga boleh lewat sini, kan buat akses pulang ke rumah ga kemana-mana Merugikan banget. Sudah satu jam kena macet, berhenti total, jalan ya sitik-sitik (Sedikit-sedikit)," ujarnya.
Sementara Kasubnit Turjawali Polrestabes Surabaya, Iptu Irwan SP menjelaskan pengendara yang emosi dan protes itu sudah diberikan pengertian dan akhirnya paham. Ia berharap saat PPKM ini masyarakat sama-sama memahami keadaan ini agar pandemi COVID-19 lekas berlalu.
"Kita jelaskan pintu masuk kita buat di sini (Bundaran Waru). Ini memang instruksi dari pusat, ya mungkin masyarakat ada yang belum paham, baru tahu ada penyekatan di sini, polisi juga sabar, mayarakat juga sabar. Kita sama-sama paham, kita sama-sama menjaga Surabaya, mengurangi mobilitas, ada penyelmkatan level 4. Sampai tanggal 9 sesuai intruksi, mudah-udahan ini sama-sama selesai kita enak, petugas masyarakat bisa normal lagi," pungkasnya.