Adalah Rumah inspirasi Nusantara (RIN) Banyuwangi, mereka berkeliling mengirimkan buku-buku bacaan para pasien Isoman dan terpusat. Buku yang masih dalam kondisi baru itu diletakkan di depan rumah orang-orang yang sedang menjalani Isoman. Tak hanya itu, isolasi terpusat di kecamatan dan Gedung Balai Diklat PNS Licin pun mendapatkan kiriman buku tersebut.
"Kami sengaja mengirimkan buku untuk bacaan bagi warga isoman di rumah dan di tempat isolasi terpusat. Hari ini kami mengirimkan 50 eksemplar buku ke Gedung Diklat PNS Licin," ujar Aris Hari Utomo, Pembina Rumah Inspirasi Nusantara kepada detikcom, Sabtu (7/8/2021).
Ada sekitar 1000 eksemplar buku yang disediakan untuk dibagikan. Genre bukunya pun beragam. Ada novel, kisah motivasi, edukasi, kuliner, bahasa, dan tips-tips ekonomi. Buku yang diberikan pun disesuaikan dengan minat dari warga dan gender. Aris mengatakan, buku-buku tersebut merupakan sumbangan dari para donatur.
"Sudah hampir 500 eksemplar sudah saya kirim ke warga isoman. Dan sebagian ke tempat isolasi terpusat di Kecamatan dan Gedung Diklat PNS Licin. Kalau buku yang kita Bagikan kita sesuaikan dengan gender dan minat mereka," tambahnya.
Aris mengaku, pembagian buku ini untuk menumbuhkebangkan budaya membaca dan membunuh kebosanan warga isoman.
"Kebanyakan mereka menonton televisi dan HP. Ya ini cukup membantu menjaga imun tubuh agar tidak terkontaminasi informasi hoaks tentang COVID-19.
![]() |
Kegiatan bagi-bagi buku untuk pasien Isoman sendiri menurut Aris akan terus dilakukan selagi persediaan buku masih ada. Termasuk harus menyesuaikan waktu di sela-sela kesibukannya sebagai jurnalis dan pengacara.
Aris berharap, selain bisa membantu pasien Isoman agar lebih bahagia selama menjalani isolasi, dia juga berharap bisa ikut meningkatkan minat baca. Terlebih materi dari buku yang dibagikan sebagian besar cukup menarik.
"Kalau ada donatur, kita masih terima. Sementara ini yang sulit buku bacaan anak. Padahal ada saja anak yang ikut Isoman bersama orang tuanya," tambahnya.
Diakuinya, selama membagikan buku ke warga isoman, banyak kendala yang dialaminya. Salah satunya adalah kendala alamat. Sebab data yang disetorkan dari Satgas COVID-19 Banyuwangi terkadang kurang akurat.
"Sempat mengirimkan buku ke alamat yang kita sesuaikan. Tapi saat kita antar ternyata lahan kosong," tambahnya.
Dari hasil pembagian buku ke warga isoman di Banyuwangi itu, menjadi perhatian khusus bagi warga. Karena mereka sangat terhibur dengan kiriman buku yang bermanfaat ini.
"Kebanyakan mereka merasa terhibur karena ini lain daripada yang lain. Mereka sudah terbantu makanan dari tetangga atau lembaga, sementara dari kami buku untuk memberikan pengetahuan dan menghabiskan waktu luang saat isoman," pungkasnya. (fat/fat)