Wali Kota Malang, Sutiaji menyambut positif vaksinasi pelajar itu. Agenda suntik vaksin di sekolah itu bagian dari program percepatan vaksinasi.
Meskipun begitu, Sutiaji belum bisa memutuskan pemberlakuan sekolah tatap muka di Kota Malang dalam waktu dekat ini.
"Belum, kita nunggu, Insya Allah ya. (Walaupun memang) rapat semalam menyampaikan kita tidak bisa begini (sekolah daring) terus," kata Sutiaji kepada wartawan, Kamis (5/8/2021).
Sutiaji mengusulkan agar penyekatan dan sirkulasi orang bisa terpantau dari tingkat mikro atau wilayah RT/RW.
Dari situ, ketika mobilitas masyarakat bisa lebih terpantau dan terbatas, kata Sutiaji, tidak menutup kemungkinan sekolah luring bisa kembali terlaksana.
"Karena dulu saya usulkan, justru melalui sekolah ini, disiplin (prokes) orang tua (memantau anak) akan terbangun, sudah dicontohkan kemarin (beberapa bulan lalu) SMA 2 memulai (sekolah luring)," katanya.
"Lalu ada di SD dan SMP sudah memulai (sekolah luring), dan tidak ada paparan Covid-19 dari kerumunan dari proses KBM di sekolah," sambung Sutiaji.
Secara pribadi, Sutiaji memang menginginkan adanya sekolah tatap muka. Dengan catatan, COVID-19 di Kota Malang mulai stabil dan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan protokol kesehatan ketat.
"Saya berharap itu (sekolah luring) bisa. Karena ada titik jenuh anak-anak (ikut sekolah daring), rata-rata mereka merindukan (Belajar tatap muka)," ungkapnya.
"Begitu juga sering saya sampaikan bahwa ketika anak-anak hanya dikurung di rumah dan tidak bisa beraktivitas itu mengganggu psikologi anak," pungkas Sutiaji. (fat/fat)