Namun kini, ratusan warga sudah menjalani isolasi terpusat. Baik di rumah sehat atau hotel Asrama Haji Sukolilo.
"Alhamdulillah berkat kerja bersama antara Pemerintah Kota Surabaya, TNI/Polri, kami bisa melakukan negosiasi atau merayu warga yang melakukan isolasi mandiri. Itu sejumlah 428 warga," kata Febri di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Kamis (5/8/2021).
Selain hotel Asrama Haji dan rumah sehat, juga tersedia dua hotel yang disiapkan untuk gejala ringan dan OTG.
"Hotel 67 dari dua hotel dan di asrama haji hingga tadi pagi (kemarin) 603 orang. Di asrama haji kosongnya 296. Harapannya yang isolasi di rumah bisa diarahkan di sana agar bisa terpantau dokter," ungkap Febri.
Diakui Febri tidak mudah memberi pengertian ke pihak keluarga yang sedang isoman. Namun setelah diberi pengertian dan diawasi tenaga kesehatan puskesmas secara langsung, beberapa warga yang isoman akhirnya mau dievakuasi di tempat isolasi terpusat.
"Memang tidak mudah untuk memberikan pengertian. Yang jelas, seperti kita ketahui bahwa beberapa minggu yang lalu, sakitnya itu bisa tambah parah, ketika kondisi rumahnya tidak memadai. Assesmen dalam isolasi mandiri tidak sesuai. Kemudian pengetahuan dalam memberikan perawatan pasien COVID-19 kurang begitu paham, apalagi ditambah memberikan penularan terhadap keluarganya," ungkapnya.
(fat/fat)