Perpanjangan PPKM, Nasib Sopir Angkot di Surabaya Makin Nelangsa

Perpanjangan PPKM, Nasib Sopir Angkot di Surabaya Makin Nelangsa

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Selasa, 03 Agu 2021 17:27 WIB
sopir angkot terminal joyoboyo
Sopir angkot di Terminal Joyoboyo (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom)
"Kerja lain sudah tidak bisa lagi. Ya disyukuri. Karena ini beli angkot menggunakan warisan keluarga," ungkap Ali.

Pria yang hampir 40 tahun bekerja sebagai sopir angkot mengaku profesi yang digeluti semakin sepi karena banyaknya ojol. Apalagi saat ini diterjang pandemi COVID-19.

"Kalau dulu bisa 4 PP (pulang-pergi), adanya ojol tinggal 2 PP. Sekarang (pandemi) 1 PP saja sulit. Hanya pasrah," ungkap Ali.

Hal senada diungkapkan Tuwono (39). Dia mengakui saat ini narik pulang pergi hanya bisa menghasilkan Rp 30 ribu. Dari penumpang dia hanya menerima Rp 5 ribu.

"Satu PP satu hari dapat Rp 30 ribu buat bensin saja. Buat makan tekor, selalu ngutang (Utang)," ujar Tuwono.

"Ini mulai adanya Corona lebih parah. Corona kemarin (Tahun lalu) masih mending jalan tidak ditutup. Tapi sekarang PPKM Darurat. Ini dampaknya luar biasa. Kita mengharap rupiah dari jalanan. Sedangkan di jalan nggak ada orang naik, dari mana dapat rupiah. Jalan-jalan ditutup. Anak istri makan apa. Bantuan belum pernah ada yang datang," tandas Tuwono.


(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.