"Evaluasi PPKM, kalau kita melakukan evaluasi dari kasus (COVID-19) yang terkonfirmasi positif alhamdulilah terus melandai, melandai. Kita sempat mencapai 8 ribu kasus, kemarin sudah 3 ribuan, itu auto rilis ya dari lab (laboratorium)," ujar Khofifah di Surabaya, Selasa (3/8/2021).
Khofififah menjelaskan BOR isolasi COVID-19 di Jatim juga turun. Dari awal PPKM darurat 84 persen, saat ini tersisa 67 persen. Sedangkan BOR ICU COVID-19, dari awalnya hampir 90 persen, kini menjadi 80 persen.
"BOR itu juga 67 persen, sudah mulai melandai, karena awal PPKM darurat 84 persen, sekarang sudah 67 persen per kemarin. BOR ICU kemarin 80 persen, jadi di beberapa daerah pada awal PPKM ada yang sempat 90 persen. Sekarang secara regional BOR ICU 80 persen, artinya ada indikasi melandai. Tetapi tetap wasada, prokes tetap ketat, disiplin serta vaksinasi dipercepat," tegasnya.
Untuk perpanjangan PPKM level 3-4 sendiri, Khofifah meminta seluruh pihak di Jatim menunggu SK Gubernur. Secara umum, aturan di SK Gubernur akan mengikuti instruksi pusat.
"Gini aja Inmendagrinya kan sudah turun, hari ini turun SK Gubernur seperti biasanya. Referensi paling detail, sesuai SK Gubermur yang hari ini terbit," pungkasnya.
Di Jatim sendiri, kasus aktif COVID-19 saat ini sebanyak 49.855 kasus. Jatim menjadi salah satu provinsi yang menerapkan PPKM darurat, PPKM level 3-4 sejak 3 Juli 2021 lalu. (iwd/iwd)
