Mereka yang tergabung dalam komunitas itu antara lain paguyuban tukang loak, perkumpulan tukang ojek, pedagang ikan hias, serta beberapa paguyuban lainnya.
"Ini kami lakukan untuk membangkitkan optimisme di tengah situasi pandemi ini," tutur Yudi, salah seorang tukang loak di Jalan KIS Mangunsarkoro, Dabasah, saat ditemui detikcom di lapaknya, Senin (2/8/2021).
Senada disampaikan Riski, pedagang lainnya, mengaku bahwa pengibaran bendera itu juga selain membangkitkan rasa optimisme juga memperingati kemerdekaan.
"Situasi pandemi COVID-19 terakhir ini memang mengkhawatirkan. Maka harus optimis untuk tetap survive," ujar Riski.
Salah seorang tukang ojek online perempuan yang keberatan disebut jati dirinya juga menyampaikan, pemasangan bendera biasanya ditentukan masanya.
"Tapi kami berinisiatif sendiri untuk masang bendera di motor, sejak sebelum bulan Agustus kemarin," katanya.
Sementara pihak kepolisian setempat sangat mengapresiasi tindakan para komunitas komunitas tersebut. Hal itu untuk membangkitkan spirit kemerdekaan dan rasa kesadaran menjaga prokes.
"Di masa pandemi seperti saat ini jiwa nasionalisme penting untuk direalisasikan dengan semangat gotong royong melawan COVID-19. Contohnya mematuhinya protokol kesehatan," kata Kapolres Bondowoso, AKBP Herman Priyanto.
(fat/fat)