Polisi meminta kendaraan mencari jalur alternatif bukan masuk melawan arah ke jalur tol. Bukan malah kucing-kucingan dengan petugas.
Dari pantauan detikcom hingga pukul 09.00 WIB, masih banyak pemotor dari arah Sidoarjo ke Bundaran Waru melawan arus. Mereka putar balik menuju Jalan Dukuh Menanggal, sehingga terjadi penumpukan.
Bahkan, banyaknya kendaraan roda dua yang melawan arus membuat kendaraan dari arah Sidoarjo menjadi tertahan. Padahal rambu-rambu satu arah sudah terpasang.
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Candra saat dikonfirmasi mengatakan kendaraan roda dua yang boleh melintas di penyekatan Bundaran Waru yakni ojol, nakes, TNI/Polri.
"Masih sama polanya, yaitu, Nakes, TNI/Polri ojol. Belum ada perubahan, kita tunggu besok pengumumannya gimana," kata Teddy kepada detikcom, Senin (2/8/2021).
Melihat banyaknya kendaraan roda dua yang masih melawan arus untuk menghindari penyekatan di Bundaran Waru, Teddy menyebut mereka kucing-kucingan dengan petugas.
"Kucing-kucingan lha, berarti masyarakat kita masih begitu. Anggota kita sudah ngepam di sana. Ketika pas tidak ada, mereka begitu lagi. Tentunya itu berbahaya," ungkap Teddy.
Teddy menegaskan dibutuhkan kesadaran masyarakat dalam keselamatan berlalu lintas. Meski ada dan tidak ada petugas yang berjaga di penyekatan, tetap mematuhi peraturan. Sebab rambu-rambu sudah jelas di terpasang.
Sementara penyekatan di Jalan Mastrip juga masih dilakukan hingga saat ini. Dampaknya kemacetan terjadi di beberapa titik. Mulai jalur menuju Driyorejo atau Bebekan Taman Sepanjang.
Simak juga video 'Berakhir 2 Agustus, PPKM Level 4 Dinilai Bisa Saja Diteruskan':
(fat/fat)