"Persentasenya 43 persen untuk warga terpapar COVID-19 mayoritas usia produktif, yakni usia 20 tahun sampai 44 tahun," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo kepada detikcom, Sabtu (31/7/2021).
Mengapa usia produktif justru lebih banyak terpapar virus COVID-19? Arbani melihat itu karena tingginya mobilitas warga usia produktif.
"Karena mobilitas cukup tinggi, misalnya mereka harus keluar rumah untuk bekerja," terang Arbani.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Jawa Timur, jumlah kasus aktif di Kabupaten Malang per Jumat (30/7) sebanyak 3.136 pasien. Menurut Arbani, banyak pasien yang tak memiliki penyakit penyerta atau komorbid namun meninggal ketika terserang COVID-19.
Data terakhir tercatat, warga yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 2.171 orang. Arbani mengaku adanya keterbatasan jumlah tenaga kesehatan, untuk memantau warga yang menjalani isolasi mandiri.
Meski demikian, pihaknya telah membuat terobosan untuk memudahkan komunikasi antara pasien COVID-19 isoman dengan tenaga kesehatan. "Karena keterbatasan jumlah nakes dengan banyaknya warga isoman, kami membuat komunikasi melalui telemedical. Di sana pasien bisa menyampaikan keluhan yang dialami kepada nakes," pungkas Arbani. (sun/sun)