Terdapat 669 orang yang masuk dalam tim tracer ini dan disebar ke seluruh desa dan kelurahan se-Banyuwangi.
"Kami ucapkan terima kasih terhadap upaya berbagai pihak yang terus berama-sama bahu-membahu berupaya menangani pandemi ini, salah satunya melakukan upaya percepatan dan perluasan tracing," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, usai apel pelepasan Tim Tracer, di Mapolresta Banyuwangi, Jumat (30/7/2021).
"Tracing ini sangat penting untuk mengetahui lebih awal, sehingga kita bisa melakukan tindakan memotong rantai penyebaran COVID-19," kata Ipuk.
Apel pelepasan itu dipimpin langsung Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu, dihadiri Kasdim 0825 Banyuwangi Mayor Inf Herawadi Karnawan, perwakilan dari Lanal Banyuwangi, Kejaksaan Tinggi Negeri, dan Pengadilan Negeri Banyuwangi. Turut hadir sejumlah tokoh agama dan masyarakat.
"Tim tracer ini dibentuk untuk lebih mengoptimalkan lagi tracing dan testing yang dilakukan oleh puskesmas. Kegiatan tracing, testing, dan treatment sendiri telah aktif dilakukan oleh tim kesehatan di seluruh puskesmas ketika ditemukan kasus aktif baru di wilayahnya. Hal ini sangat penting untuk mencegah penyebaran yang lebih meluas lagi," tegas Ipuk.
Tim tracer ini terdiri dari Bhabinkamtibmas, Babinsa dan para relawan. Mereka akan berada di desa-desa untuk membantu puskesmas setempat melakukan penyisiran terhadap kontak erat pasien COVID-19.
"Kami optimis jumlah ini akan terus bertambah karena animo para relawan sangat tinggi untuk membantu pemerintah menangani COVID-19 ini," kata Nasrun.
Nasrun menjelaskan, satu tim petugas tracer akan menyisir 1-15 orang yang disinyalir memiliki kontak erat dengan pasien COVID-19.
"Selain melakukan tracing dan testing, tim juga akan mengarahkan warga yang terpapar untuk melakukan isolasi secara terpusat di tempat yang telah disediakan di setiap kecamatan," kata Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu.
Selain itu tugasnya juga memberikan informasi dan edukasi yang benar COVID-19, termasuk isolasi dan karantina yang benar.
"Juga memantau kondisi kesehatan orang yang melakukan karantina dan isolasi. Melaporkan hasil pemantauan kepada petugas puskesmas sebagai koordinator tracer," ujar Nasrun.
(fat/fat)