"TRC di Dinkes untuk mempermudah koordinasi dengan Puskesmas-Puskesmas isolasi yang sudah kami sediakan dan dengan isolasi milik desa yang kami nilai sudah layak. Harapannya saat rumah sakit penuh, Puskesmas bisa memberi perawatan sesuai kemampuan masing-masing. Akan kami koordinasikan kembali," terangnya.
Terkait oksigen, kata Ikfina, pihaknya hanya bisa menjamin ketersediaan di rumah sakit milik pemerintah saja. Itu pun pasokan dipastikan aman untuk 24 jam saja.
"Masalah oksigen, khususnya rumah sakit pemerintah kebutuhan oksigen untuk bed yang kami sediakan aman dalam waktu 24 jam. Memang kenyataannya setelah 24 jam kami harus mengupayakan kebutuhan untuk 24 jam berikutnya bisa terpenuhi. Jadi, selama ini masih seperti itu perjalanannya. Karena semuanya butuh oksigen," ungkapnya.
Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander menambahkan, gedung diklat di Desa Claket akan mulai digunakan untuk mengisolasi pasien OTG dalam pekan depan. Karena terdapat sejumlah peralatan dan perabotan yang harus dipenuhi, seperti tempat tidur pasien dan berbagai peralatan medis yang dibutuhkan.
"Mudah-mudahan dalam minggu depan ini bisa dioperasikan sehingga kita bisa menekan angka COVID-19, wilayah Mojokerto bisa kembali hidup normal masuk PPKM level 2," pungkasnya.
(sun/sun)