Cerita Perusakan Rumah di Banyuwangi yang Dianggap Terlalu Dibesar-besarkan

Round-up

Cerita Perusakan Rumah di Banyuwangi yang Dianggap Terlalu Dibesar-besarkan

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 28 Jul 2021 09:36 WIB
Beredar video perusakan rumah warga di Banyuwangi. Perusakan tersebut disebut-sebut dilakukan oleh sejumlah pria misterius berbaju hitam.
Pekarangan rumah warga yang rusak/Foto: Tangkapan Layar
Surabaya -

Beredar video perusakan rumah warga di Banyuwangi. Perusakan tersebut disebut-sebut dilakukan oleh sejumlah pria misterius berbaju hitam.

Dalam video yang viral, perekam memperlihatkan pekarangan rumah yang rusak total. Video tersebut diambil pada Hari Minggu (25/7) lalu. Diduga, para pelaku perusakan itu menjalankan aksinya sekitar pukul 02.00 WIB.

Pekarangan rumah yang menjadi sasaran yakni milik Sadi, warga RT 04 RW 05, Dusun Palurejo, Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. "Kejadian aneh telah terjadi menimpa rumahnya Bapak Sadi. Pelaku ini adalah orang-orang misterius berpakaian hitam-hitam," kata si perekam, seperti dalam video yang dilihat detikcom, Selasa (27/7/2021).

Aksi perusakan itu juga mengakibatkan tanaman atau pohon di pekarangan rumah tersebut terpotong seperti ditebas pedang tajam dan tak beraturan. Potongan-potongan tersebut seolah disengaja berceceran di seluruh halaman rumah.

Tidak hanya itu, pelaku teror juga merusak pagar dan batako yang tertumpuk di sebelah rumah lainnya. Kemudian membongkar dan menghancurkannya begitu saja.

"Pagarnya hancur semua diporakporandakan dan juga batako. Entah tujuannya apa maksudnya kok sampai merusak segini," kata si perekam.

"Menurut saksi mata, kadang-kadang (pelaku) kelihatan dan kadang-kadang tidak. Dan jumlah lebih dari sepuluh orang," imbuhnya.

Kapolsek Muncar, Muhammad Zaenuri sudah membenarkan soal perusakan tersebut. Saat ini, pihaknya masih meminta keterangan dari sejumlah saksi.

"Masih proses penyelidikan. Tiga saksi sementara ini masih dimintai keterangan soal kejadian tersebut," kata Zaenuri kepada detikcom.

Sadi, pemilik rumah mengatakan, saat ia tidak di rumah, ada sekelompok orang berbaju hitam datang ke rumahnya dan langsung melakukan perusakan benda-benda yang berada di pekarangan. "Yang mengetahui kejadian ini kakak saya, Mujiono namanya. Saya tanya, kejadiannya sekitar jam 2 (dini hari). Karena pada jam satu masih ada tamu," kata Sadi.

Berdasarkan keterangan kakak Sadi, aksi perusakan itu dilakukan oleh sekitar 10 orang dengan berpakaian serba hitam. Sekelompok orang misterius itu melakukan perusakan menggunakan benda tajam.

"Kata kakak saya, kurang lebih ada sepuluh orang yang melakukan perusakan. Mereka berpakaian hitam-hitam. Mungkin malam kelihatannya hitam karena penerangan di sini kurang begitu terang," ucapnya.

Sadi mengaku tidak tahu apa motif sekelompok orang misterius tersebut melakukan perusakan pekarangan rumahnya. "Menurut saya ini sejenis teror," ujarnya.

Lihat juga video 'Massa Perguruan Silat Rusak Rumah Warga di Banyuwangi':

[Gambas:Video 20detik]



Sementara Kompol Muhammad Zaenuri mengatakan, cerita dalam video yang viral terlalu berlebihan. Pembuat video yakni M, kerabat dari pelapor. Diduga, M sengaja mem-viralkan video itu agar rumahnya ramai didatangi warga.

"Terlalu dibesar-besarkan. Tidak begitu kejadiannya. Analisa intelijen, dia ingin diakui punya ilmu (dukun). Padahal ya tidak ada yang percaya," ujar Zaenuri.

"Itu kata M katanya ada 20 orang pakaian hitam-hitam itu kan ngarang-ngarang. Kalau saya ditanya kita zaman sekarang ya tidak mungkin. Bicara fakta saja.
Situasi masyarakat lagi susah. Ada pandemi, jangan mengembangkan informasi yang nggak jelas. Biar ditangani oleh polisi. Kalau ada yang merusak kita akan proses. Masyarakat tetap harus tenang. Percayakan kepada aparat," sambungnya.

Apa yang disampaikan Kapolsek dikuatkan oleh Kades Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Arisman. Menurutnya, narasi dalam video viral soal perusakan rumah warga di wilayahnya, hanya sebuah lelucon.

"Narasinya itu bikin lelucon itu. Orang nggak jelas itu," ujarnya kepada wartawan.

Arisman bercerita, aksi perusakan halaman dan pagar rumah milik Sadi diawali dengan adanya balap liar di daerah lain pada Minggu (25/7) dini hari. Karena dibubarkan warga, akhirnya peserta balap liar ngamuk ke Desa Sumbersewu. Mereka melempar batu ke rumah warga. Bahkan dirinya pun juga sempat terkena lemparan batu.

"Entah kenapa kok menyerang desa kami. Mereka bawa batu lempar batu. Saya juga kena batunya. Kemudian nyasar ke anak muda di sini. Mereka di lempari batu. Pemuda di Sumbersewu karena ketakutan akhirnya melarikan diri. Setelah gegeran ada sepedanya yang kurang. Ternyata dinaiki anak itu. Ada 2 kilo, dibakar. Sepedanya anak Sumbersewu. Lari ke timur, ke Selatan," jelasnya.

"Akhirnya, mungkin rumahnya pak satpam (Sadi) rumah jalan buntu. Tujuannya ya apa, kalau tidak ada kaitannya Pak Sadi sebagai satpam. Mungkin ada kaitannya," tambahnya.

Sementara terkait orang misterius berbaju hitam-hitam, Arisman menjelaskan, itu karena kebanyakan pembalap liar itu menggunakan kaus hitam. Apalagi selama PPKM Darurat, Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) dimatikan. Sehingga terlihat hilang dan muncul saat terjadi perusakan itu.

"Kan malam ada anak berbaju hitam-hitam semua. Kadang bisa dilihat kadang tidak. Narasinya saja yang bikin gempar. Kata-kata itu saja yang bikin orang gempar," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/sun)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.