Kapolsek Muncar, Kompol Muhammad Zaenuri mengatakan, cerita dalam video yang viral terlalu berlebihan. Pembuat video yakni M, kerabat dari pelapor. Diduga, M sengaja mem-viral-kan video itu agar rumahnya ramai didatangi warga.
"Terlalu dibesar-besarkan. Tidak begitu kejadiannya. Analisa intelijen, dia ingin diakui punya ilmu (dukun). Padahal ya tidak ada yang percaya," ujarnya kepada wartawan, Selasa (27/7/2021).
Sementara terkait perusakan halaman dan pagar milik warga, kata Zaenuri, pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Nanti itu belum sampai ke sana. Kalau bukan fakta kita kan nggak bisa ngomong. Kalau keterangan dari ini, kita kroscek kalau ada saksinya baru," tambahnya.
"Itu kata M katanya ada 20 orang pakaian hitam-hitam itu kan ngarang-ngarang. Kalau saya ditanya kita zaman sekarang ya tidak mungkin. Bicara fakta saja.
Situasi masyarakat lagi susah. Ada pandemi, jangan mengembangkan informasi yang nggak jelas. Biar ditangani oleh polisi. Kalau ada yang merusak kita akan proses. Masyarakat tetap harus tenang. Percayakan kepada aparat," sambungnya.
Apa yang disampaikan Kapolsek dikuatkan oleh Kades Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Arisman. Menurutnya, narasi dalam video viral soal perusakan rumah warga di wilayahnya, hanya sebuah lelucon.
"Narasinya itu bikin lelucon itu. Orang nggak jelas itu," ujarnya kepada wartawan.
Arisman bercerita, aksi perusakan halaman dan pagar rumah milik Sadi diawali dengan adanya balap liar di daerah lain pada Minggu (25/7) dini hari. Karena dibubarkan warga, akhirnya peserta balap liar ngamuk ke Desa Sumbersewu. Mereka melempar batu ke rumah warga. Bahkan dirinya pun juga sempat terkena lemparan batu.
"Akhirnya, mungkin rumahnya pak satpam (Sadi) rumah jalan buntu. Tujuannya ya apa, kalau tidak ada kaitannya Pak Sadi sebagai satpam. Mungkin ada kaitannya," tambahnya.
Sementara terkait orang misterius berbaju hitam-hitam, Arisman menjelaskan, itu karena kebanyakan pembalap liar itu menggunakan kaus hitam. Apalagi selama PPKM Darurat, Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) dimatikan. Sehingga terlihat hilang dan muncul saat terjadi perusakan itu.
"Kan malam ada anak berbaju hitam-hitam semua. Kadang bisa dilihat kadang tidak. Narasinya saja yang bikin gempar. Kata-kata itu saja yang bikin orang gempar," pungkasnya.