Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Ady Hermanto mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara menuju Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 sampai 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan selatan Banten ke Jawa Barat, Laut Jawa, Perairan Kepulauan Sangihe menuju Kepulauan Talaud, Perairan Fakfak hingga Kaimana, dan Laut Arafuru bagian timur," kata Ady di Surabaya, Selasa (27/7/2021).
Ady mengimbau masyarakat di pesisir hingga para nelayan senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Ady menyebut nelayan diharap memperhatikan risiko keselamatan pelayaran.
Pertama, perahu nelayan harus berhati-hati dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, kapal tongkang diharap berhati-hati dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Lalu, kapal fiber diharap menghindari kecepatan angin lebih dari 21 knot dan gelombang tinggi di atas 2,0 meter, kapal ferry untuk Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter.
Tak hanya itu, untuk kapal besar diharap menghindari kecepatan angin lebih dari 27 Knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
Wilayah gelombang tinggi 1,25 hingga 2,5 meter atau gelombang sedang dapat terjadi di:
1. Perairan Kalteng bagian timur
2. Laut Jawa utara Bawean
3. Laut Jawa selatan Bawean
4. Laut Jawa barat Masalembo
5. Laut Jawa timur Masalembo
6. Perairan Utara Madura
7. Perairan Kepulauan Sapudi
8. Perairan Kepulauan Kangean
9. Selat Madura bagian Timur
Tinggi gelombang 4 hingga 6 meter atau gelombang tinggi dapat terjadi di:
• Perairan selatan Jatim
• Samudera Hindia selatan Jatim
(hil/iwd)