Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Ady Hermanto mengatakan terdapat pusat tekanan rendah 1.009 hPa di Samudra Pasifik utata Papua. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 25 knot.
"Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur menuju Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 25 knot," kata Ady dalam siaran pers yang diterima detikcom di Surabaya, Kamis (10/6/2021).
Ady mengimbau masyarakat di pesisir hingga para nelayan senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Ady menyebut nelayan diharap memperhatikan risiko keselamatan pelayaran.
Pertama, perahu nelayan harus berhati-hati dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, kapal tongkang diharap berhati-hati dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Lalu, kapal fiber diharap menghindari kecepatan angin lebih dari 21 knot dan gelombang tinggi di atas 2,0 meter, kapal ferry untuk Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter.
Wilayah tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter atau gelombang sedang dapat terjadi di:
• Perairan Kalteng bagian timur
• Laut Jawa utara Bawean
• Laut Jawa timur Masalembo
• Perairan Kepulauan Sapudi
• Perairan Kepulauan Kangean
• Selat Madura bagian Timur
Tinggi gelombang 2,5 hingga 4 meter atau gelombang tinggi dapat terjadi di:
• Perairan selatan Jatim
• Samudera Hindia selatan Jatim
(hil/fat)