Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku jumlah tersebut sudah menurun. Dari jumlah sebelumnya sebanyak 180 orang meninggal yang dimakamkan sesuai prokes di Surabaya, kini menjadi 85 orang/hari.
"Sudah menurun, 85 dari 180 per hari," kata Eri kepada kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Senin (26/7/2021).
Berdasarkan data dari https://lawancovid-19.surabaya.go.id/ selama sepekan perpanjangan PPKM Darurat terjadi penurunan kasus COVID-19 meninggal hanya pada 25 Juli. Sedangkan sejak 21-24 Juli mengalami kenaikan.
Berikut data kasus meninggal saat perpanjangan PPKM di Surabaya:
1. 21 Juli 2021 kumulatif meninggal 1.485 naik 0,88 % atau 13
2. 22 Juli 2021 kumulatif meninggal 1.507 naik 1,5% atau 22
3. 23 Juli 2021kumulatif meninggal 1.539 naik 2,1% atau 32
4. 24 Juli 2021 kumulatif meninggal 1.580 naik 2,7% atau 41
5. 25 Juli 2021 kumulatif meninggal 1.607 naik 1,7% atau 27
Sedangkan untuk BOR RS di Surabaya disebut sudah turun sejak PPKM Darurat diberlakukan. Dari sebelumnya 90%, kini sudah turun sekitar 7%.
"Kalau di Surabaya juga turun dari 90% ke 83an%. Karena banyak RS yang kita buka (seperti RS Lapangan)," ujarnya.
Eri mengatakan melihat BOR di Surabaya sedikit susah. Sebab, pasien yang dirawat di RS Surabaya bukan hanya warga Kota Pahlawan.
"Surabaya kalau dilihat BOR-nya agak susah. Ini orang Surabaya saja atau tidak. Jangan dilihat Surabaya dari BOR RS, agak susah. Karena RS di Surabaya bukan hanya untuk warga Surabaya. Sebab Surabaya ibu kota provinsi, yang semuanya ketika berat lari ke sini," pungkasnya. (fat/fat)