Lagi, Warga di Surabaya Tolak Sekolah Dijadikan Tempat Isolasi Pasien COVID-19

Lagi, Warga di Surabaya Tolak Sekolah Dijadikan Tempat Isolasi Pasien COVID-19

Amir Baihaqi - detikNews
Sabtu, 24 Jul 2021 15:15 WIB
warga surabaya tolak sekolah jadi tempat isolasi pasien covid-19
Spanduk penolakan yang dipasang warga (Foto: Amir Baihaqi)
Surabaya - Warga Surabaya kembali menolak rencana penggunaan sekolah sebagai tempat isolasi mandiri pasien COVID-19. Kali ini penolakan datang dari warga Baratajaya, Kecamatan Gubeng.

Mereka menolak gedung SDN Baratajaya VIII nomor 43 yang akan dijadikan tempat isolasi mandiri. Tak hanya menolak, warga bahkan sempat menggelar demo di sekolah pada Minggu (23/7) dan memasang sejumlah spanduk.

Pantauan di Baratajaya, sejumlah spanduk penolakan banyak bertebaran di setiap sudut jalan. Adapun spanduk itu bertuliskan 'Seluruh Warga Barata Jaya Menolak Keras SDN Barata Jaya Dijadikan Tempat Isolasi COVID-19.'

warga surabaya tolak sekolah jadi tempat isolasi pasien covid-19Spanduk penolakan yang dipasang warga di sekolah (Foto: Amir Baihaqi)

"Iya, warga demo kemarin di sini (depan sekolah). Yang demo warga sini dari RT 5," kata Sutari (55) penjaga sekolah SDN Baratajaya VIII kepada detikcom, Minggu (24/7/2021).

"Demonya mulai sekitar pukul 09.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB cukup lama tapi tidak ada yang menemui dari kecamatan. Jadi mereka hanya memasang spanduk dan poster," imbuh Sutari.

Menurut Sutari, penolakan terjadi karena mereka khawatir akan terpapar dengan virus dari pasien. Sebab akses dan gedung sekolah berdekatan dengan kampung.

"Alasannya menolak kalau saya dengar kemarin karena sekolah ini dekat dengan perkampungan. Apalagi kan banyak juga anak-anak yang bermain di sekitar sini," terang Sutari.

Sebelumnya warga juga menolak SDN Gunungsari I dijadikan tempat isolasi. Demo dari warga membuat pihak kecamatan mengalihkan tempat isolasi itu ke lokasi lain. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.