"Terima kasih saya mulai teplek paling tidak gaji sebulan," ujar Marhaen di hadapan tamu undangan dalam launching gerakan Wong Nganjuk Peduli Terdampak COVID-19, di Pendopo Pemkab Nganjuk, Jumat (23/7/2021).
"Paling tidak gaji sebulan. Ini jelas gaji pokok dan tunjangan, ini namanya teplekan. Ini nanti diteruskan Forpimda lainnya," imbuh Marhaen.
Marhaen enggan menyebut nominal dari gaji dan tunjangan yang ia berikan untuk warga terdampak COVID-19. Namun ia mengaku ikhlas.
"Jangan disebut riya, ya ini adalah memberikan contoh agar bisa ditiru lainnya. Untuk meringankan beban warga terdampak COVID-19," paparnya.
Terlepas dari itu, Marhaen meminta masyarakat tidak menyepelekan COVID-19 dan selalu menjalankan protokol kesehatan. "Saya total delapan hari itu kasus COVID-19 mencapai 2.800. Kalau melihat jenisnya ini, beberapa dokter menyebutkan adalah katanya varian Delta," terangnya.
Marhaen juga mengatakan, klaster keluarga dan klaster penanganan jenazah menjadi pemicu tingginya kasus COVID-19 di Nganjuk. Kedisiplinan warga akan prokes yang masih kurang juga menjadi pemicu.
"Hasil pengumpulan uang teplek di antaranya untuk warga yang isoman dan terdampak COVID-19 lainnya," pungkasnya.
Pantauan detikcom, usai Marhaen menyerahkan uang gaji dan tunjangan, tampak Dandim, Kajari dan perwakilan Kapolres Nganjuk juga melakukan hal yang sama. (sun/bdh)