Kisah Terpendam Situs Kubur Jago, Ayam Dierami Ular Menangkan Sayembara Majapahit

Urban Legend 2021

Kisah Terpendam Situs Kubur Jago, Ayam Dierami Ular Menangkan Sayembara Majapahit

Enggran Eko Budianto - detikNews
Sabtu, 24 Jul 2021 07:41 WIB
Kisah Terpendam di Kubur Jago Mojokerto, Ayam Dierami Ular Menangkan Sayembara Majapahit
Ayam Dierami Ular Menangkan Sayembara Majapahit (Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto -

Situs-situs purbakala saat Kerajaan Majapahit juga menyimpan beragam legenda dan cerita rakyat. Salah satunya Situs Kubur Jago di Desa Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.

Kubur Jago terletak di tengah persawahan Dusun Lebak, Desa Lebakjabung. Sebelah kanan dan kirinya berupa jurang bekas tambang galian C. Meski begitu, suasana di tempat ini masih asri karena hijaunya hamparan padi milik para petani setempat.

Masuk ke situs ini, pengunjung disambut patung ular besar yang mengerami sebutir telur ayam. Di depan patung ini terdapat sebuah bangunan yang di dalamnya terdapat 4 benda cagar budaya terbuat dari batu. Yaitu 2 batu candi, 1 kemuncak dan 1 umpak berhias (Peripih).

Namun, masyarakat setempat meyakini tempat ini sebagai kuburan ayam jantan kesayangan Prabu Jayanegara, raja kedua Kerajaan Majapahit. Dua batu kembar dianggap sebagai nisan jago. Sedangkan batu berbentuk lesung dipercaya menjadi tempat memandikan ayam tersebut.

Kisah Terpendam di Kubur Jago Mojokerto, Ayam Dierami Ular Menangkan Sayembara MajapahitSitud Kubur Jago di Mojokerto/ Foto: Enggran Eko Budianto

Juru Kunci Kubur Jago Khoiri (48) mengatakan, patung ular mengerami telur ayam menjadi salah satu objek yang menggambarkan cerita rakyat di situs ini. Sebelum berkuasa, konon Jayanegara alias Kalagemet memilih tirakat di hutan yang kini menjadi Desa Lebakjabung.

Kala itu, putra pendiri Majapahit Raden Wijaya dari istri Indreswari atau Dara Petak ini menemukan satu butir telur ayam. Jayanegara lantas menitipkan telur tersebut ke seekor ular agar dierami sampai menetas. Selanjutnya, ia meninggalkan ular dan telur untuk melanjutkan tirakatnya.

"Saat diperkirakan telurnya sudah menetas, didatangi lagi. Ayam ternyata sudah menetas dilindungi ular. Setiap ayam mencari makan dikawal ular itu sampai ayam besar menjadi ayam jago," kata Khoiri kepada detikcom di lokasi, Sabtu (24/7/2021).

Singkat cerita, kata Khoiri, Kalagemet membawa ayam jago tersebut untuk mengikuti sayembara di Kerajaan Majapahit. Menurut dia, Raden Wijaya kala itu menggelar sayembara sabung ayam untuk menemukan putra mahkota yang telah lama hilang. Pemenang sayembara akan diangkat menjadi pewaris tahta Raja Majapahit.

Lihat juga Video: Warga Tulungagung Temukan Sumur Kuno Diduga Era Majapahit

[Gambas:Video 20detik]




"Jayanegara ikut sayembara dan menang, dia diangkat sebagai anak oleh raja. Namun, adik-adik raja tak terima sehingga berupaya membunupnya. Kalagemet kemudian kabur ke hutan untuk tirakat lagi," terangnya.

Beberapa tahun kemudian, Kalagemet memilih kembali ke Majapahit dengan nama Jayanegara. Kala itu, ayam jago kesayangannya yang mati, konon dikubur di tempat yang kini menjadi situs Kubur Jago di Desa Lebakjabung.

"Anak buahnya diminta mengaku ke orang istana kalau Kalagemet sudah mati. Ayam itu juga mati dikuburkan di lokasi ini," cetus Khoiri.

Bapak dua anak ini menjelaskan, hingga kini Situs Kubur Jago masih dikunjungi warga dari berbagai daerah dengan beragam tujuan. Mulai dari sekadar mendoakan leluhurnya, ingin pekerjaan atau bisnisnya lancar, hingga ingin naik pangkat.

Kisah Terpendam di Kubur Jago Mojokerto, Ayam Dierami Ular Menangkan Sayembara MajapahitKawasan Situs Kubur Jago Mojokerto/ Foto: Enggran Eko Budianto

"Masih ada sebagian masyarakat yang masih mengirim tumpeng untuk kenduri di sini saat punya nazar yang terkabul dan hajatan nikah atau khitan," ungkap Khoiri.

Sementara situs disparpora.mojokertokab.go.id juga mengupas sekelumit legenda di situs Kubur Jago. Dalam artikel di situs resmi Disparpora Kabupaten Mojokerto ini disebutkan situs tersebut dipercaya sebagai makam ayam jantan kesayangan Prabu Jayanegara.

Sebelum diangkat menjadi Raja Majapahit, Jayanegara menyamar dengan nama Panjilaras untuk memantau keadaan rakyatnya di wilayah Lebakjabung. Ia selalu ditemani ayam jago kesangannya yang dinamai Cindelaras.

Jayanegara diangkat menjadi Raja Majapahit setelah Raden Wijaya wafat tahun 1309 masehi. Ia tewas ditikam pelantun syair sekaligus tabib istana tahun 1328 masehi. Pemerintahannya diwarnai sejumlah pemberontakan. Mulai dari pemberontakan Ranggalawe, Lembu Sora, Nambi hingga Kuti.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.