Hari ini, vaksinasi digelar di SMA Negeri 1 Sumenep. Namun hanya sekitar 200 siswa yang datang, dari total 1.062 siswa. Kepala SMA Negeri 1 Sumenep, Sukarman mengatakan, tidak semua siswa bisa mengikuti vaksinasi yang dilakukan di sekolah.
"Jumlah siswa semuanya 1.062 namun tidak semuanya datang. Pertama ada sebagian siswa sudah ikut vaksin di Puskesmas terdekat sebelumnya. Yang kedua memang ada siswa yang kondisi kesehatannya kurang fit. Yang ketiga mungkin secara psikologis mungkin anak-anak masih belum siap," kata Sukarman, Kamis (22/7/2021).
Menurut pihak sekolah, apabila pembelajaran tatap muka sudah dibuka, maka siswa yang mau mengikuti harus memiliki kartu vaksin. Siswa yang tidak divaksin tidak akan diizinkan mengikuti pembelajaran tatap muka.
"Yang jelas nanti informasi dari tim gugus bahwa kartu vaksin itu nanti akan dijadikan salah satu syarat untuk mengikuti pembelajaran tatap muka," terang Sukarman.
Kepala Seksi Dinas Pendidikan Jawa Timur Cabang Sumenep, Untung mengatakan, vaksinasi COVID-19 akan dilakukan secara bertahap di 168 lembaga pendidikan tingkat SMA. Baik di daratan maupun kepulauan.
"Kurang lebih 168 lembaga daratan dan kepulauan. Tahap awal launching-nya di SMA N 1 Sumenep ini. Besok Sabtu SMA 2 terus giliran dengan lembaga yang lain," kata Untung.
Sejumlah siswa terlihat grogi saat akan disuntik vaksin. Ada yang keringatan saat menjalani pemeriksaan kesehatan. Siswa yang mengikuti vaksinasi COVID-19 harus punya izin dari orang tua masing-masing, dengan mengisi surat pernyataan bersedia divaksin.
Beberapa siswa yang sudah mengikuti vaksinasi COVID-19 di SMA Negeri 1 Sumenep, mengaku ingin terhindar dari paparan virus Corona. "Sama meningkatkan imun tubuh," kata Tafrillah Abelia, siswi SMA Negeri 1 Sumenep.
Abelia mengaku, sebelumnya pihak sekolah sudah memberikan imbauan kepada semua siswa soal vaksinasi COVID-19. "Sekolah tidak memaksa hanya ngasih imbauan dan siswa yang mau divaksin harus seizin orang tuanya," pungkasnya. (sun/bdh)