Peternak Koi di Blitar Sedekahkan Oksigen Bagi Pasien COVID-19

Peternak Koi di Blitar Sedekahkan Oksigen Bagi Pasien COVID-19

Erliana Riady - detikNews
Senin, 19 Jul 2021 08:18 WIB
peternak koi meminjamkan tabung oksigen ke RS yang membutuhkan
Peternak koi meminjamkan tabung oksigen ke RS yang membutuhkan (Foto: Erliana Riady)
Blitar -

Berkah rezeki tak hanya didapat dari lancarnya bisnis yang dijalankan. Beramal dan memberi bantuan bisa menjadi nilai tambah berkahnya rezeki.

Komunitas ini mencari berkah dari PPKM darurat. Caranya bersedekah oksigen bagi mereka yang sedang berjuang melawan COVID-19.

Sejak awal Juli lalu, para peternak ikan koi di Kecamatan Nglegok mulai kesulitan mendapatkan stok oksigen. Mereka membutuhkan oksigen untuk mengemas ikan koi yang dikirim ke berbagai wilayah se Indonesia. Namun sejak munculnya lonjakan kasus baru COVID-19, pemerintah memprioritaskan oksigen bagi kepentingan medis.

Tak pelak kebijakan itu membuat para peternak koi harus menghemat stok yang ada. Walaupun mereka mengakui, sejak masa berlakunya PPKM Darurat, jumlah pembelian dan pengiriman ikan koi keluar Blitar turun sampai 50 persen.

Seperti kebanyakan peternak koi di sentra koi Desa Kemloko, Nglegok ini. Ada sekitar 300 peternak yang sebagian tergabung dalam komunitas Blitar Koi Club (BKC) berbagi stok oksigen yang tersisa, agar proses pengiriman ikan tetap berjalan.

Itu pula yang dilakukan seorang peternak, Saiful Mujab. Dua tabung miliknya dengan kapasitas masing-masing enam kubik, disimpannya selama masa PPKM Darurat ini. Saiful termasuk beruntung, karena kebijakan refokusing oksigen bagi medis berlaku, usai dua tabung miliknya terisi penuh.

Ada memang beberapa temannya di BCK meminta oksigen stoknya saat akan mengirim ikan koi keluar daerah. Saifulpun dengan rela memberikan, karena sudah memperhitungkan stok oksigennya aman sampai masa berlaku PPKM Darurat usai.

Namun suatu malam, seorang dokter dari Desa Penataran mengetuk pintu rumahnya. Dia bilang, pasiennya dalam kondisi kritis dan butuh mendapatkan oksigen untuk bantuan pernafasan. Saiful yang memang punya alat memindahkan oksigen ke tabung, tanpa berpikir panjang langsung memenuhi tabung oksigen kecil yang dibawa tetangganya.

"Saya baru sadar, kalau oksigen ini bisa membantu orang yang lagi kena COVID-19 juga. Walaupun saya dapat kabar, pasien dokter itu akhirnya meninggal, namun sejak malam itu kalau ada tetangga yang butuh oksigen untuk bantu pernafasannya, saya kasih saja gratis," ujar Saiful kepada detikcom, Senin (19/7/2021).

Simak video 'Kebutuhan Oksigen untuk Pasien COVID RI Tembus 2.000 Ton per Hari':

[Gambas:Video 20detik]



Bagi Saiful, dengan memberikan stok oksigennya secara cuma-cuma bagi pasien COVID-19 ini, sebagai bentuk bersyukurnya masih bisa bernafas dengan bebas dan lega. Serta melambungkan doa ke langit, agar dia beserta keluarga diselamatkan dari pandemi Corona ini.

"Kondisi seperti ini semua sulit memang. Umur kita juga gak tahu kapan berakhir saat pandemi seperti ini. Selama saya mampu dan bisa bantu, apalagi ini buat orang sakit, masa saya mentolo (tega)," tuturnya mantan ketua BKC Blitar ini.

Pengalaman empirik Saiful ini, justru menginspirasi beberapa teman di komunitas peternak koi untuk ikut berbagi. Walaupun stok oksigen mereka juga minim, namun mereka membuka pintu bagi pasien COVID-19 yang membutuhkan oksigen untuk membantu pernafasannya.

Bahkan, seiring berjalannya waktu, banyak tabung oksigen anggota BKC yang kosong. Ketua BKC, Faizin Sutikno mengajak anggotanya berembug bagaimana cara mereka bisa lebih bermanfaat bagi sesama. Akhirnya disetujui, tabung oksigen milik beberapa anggota yang kosong dipinjamkan kepada rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Kabupaten Blitar.

Berkoordinasi dengan Disnakkan Pemkab Blitar, mereka mendapatkan informasi jika RSUD Srengat hanya punya sedikit tabung oksigen. Sementara, lonjakan kasus baru terus meningkat. Secara bertahap, puluhan tabung oksigen dikirimkan BKC kesana.

"Sampai hari ini, total yang dikoordinir oleh Dinas Peternakan dan Perikanan sebanyak 33 tabung. Terdiri 27 tabung dari BKC dan 6 botol dari Unit Pembenihan ikan dan pembudidaya ikan lainnya," papar Faizin.

Peran serta anggota BKC ini mendapat apresiasi dari RSUD Srengat. Sebagai rumah sakit rujukan yang tergolong baru beroperasi, mereka memang masih terus mengupayakan menambah dan menyempurnakan sarana dan prasarana yang lebih memadai.

"Iya benar kami mendapat pinjaman tabung oksigen dari peternak koi. Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini, semoga bisa menginspirasi elemen masyarakat lain untuk bersama bergandengan tangan makin kuat selama pandemi," pungkas Dirut RSUD Srengat, Pantjarara Budiresmi.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.