Wadir Pelayanan dan Penunjang Medis RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, Herya Putra Dharma mengatakan, pasokan oksigen yang biasanya dikirim tengah malam, sampai menjelang pukul 13.45 WIB belum juga datang. Sementara stok oksigen sentral tinggal 10 persen dari kebutuhan setiap harinya.
"Iya kami tutup untuk pasien COVID-19 baru yang alami sesak nafas dan butuh oksigen ya. Kalau pasien lain masih bisa kami bantu. Kami tidak mau memberikan harapan bagi pasien yang butuh oksigen sementara perbekalan kami tidak ada kepastian. Gak tahu ini, ke mana-mana kok ditolak (mengisi ulang tabung oksigen)," kata Herya saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (13/7/2021).
Sehingga petugas dengan terpaksa memasang papan pengumuman, menutup sementara pasien baru yang membutuhkan oksigen. Herya mengaku, pengiriman oksigen di rumah sakit rujukan Kota Blitar ini telat sejak Hari Kamis (8/7) pekan lalu. Berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 dan Polres Kota Blitar, upaya mencari distributor oksigen dilakukan di beberapa tempat baru.
"Memang kami dapat informasi, ada keterlambatan pengiriman dari Gresik menuju Tulungagung. Kami juga mencari-cari ke distributor lain seperti di Malang, tapi dapatnya cuma 15, kadang 30 tabung. Nah hari ini, stok yang habis itu ya liquid ya tabung. Tinggal 10 persen liquid untuk pasien yang terpasang oksigen sentral," ungkapnya.
Lonjakan kasus COVID-19 di Kota Blitar dan beberapa wilayah terdekat, membuat kebutuhan oksigen di RSUD Mardi Waluyo naik sampai tiga kali lipat. Sejak awal Juli, menurut Herya, kebutuhan oksigen liquid per hari mencapai 2,3 ton. Dan kebutuhan oksigen tabung sebanyak 300 liter per hari. Angka ini naik hampir tiga kali lipat, jika dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya. Yakni untuk oksigen liquid sebanyak 10 ton per pekan.
Sekitar pukul 17.15 WIB, pasokan oksigen liquid baru datang dari Tulungagung, sebanyak 2,3 ton. Sedangkan tabung oksigen sebanyak 50 tabung, informasinya akan segera dikirim dari Tulungagung menuju Kota Blitar.
"Kami juga membutuhkan kepastian stok buat besok ya. Karena kami rumah sakit rujukan, tidak bisa menolak pasien. Keamanan pasien kami utamakan, selama perbekalan kami siap, tidak akan ada penolakan pasien. Ini antrean dari Puskesmas juga makin banyak," kata Herya.
Dengan telah datangnya pasokan oksigen ini, pihak rumah sakit secepatnya kembali menerima pasien baru yang membutuhkan oksigen. Namun perlu diketahui warga Kota Blitar, daftar antrean panjang rujukan dari Puskesmas sudah menanti untuk masuk ke ruang isolasi.
Sementara Sekretaris Satgas COVID-19 Kota Blitar, Hakim Sisworo mengatakan, pihaknya saat ini menjemput bola. Tidak melulu mengandalkan kiriman dari distributor oksigen. Melainkan juga menyiapkan armada khusus untuk mengambil dan mencari stok oksigen tabung ke berbagai wilayah lain di Jatim.
"Kami sampai siapkan armada khusus untuk hunting oksigen. Bawanya dikawal pihak kepolisian. Baik dari Polresta Blitar maupun daerah lain yang telah kami koordinasikan sebelumnya. Ini pasokan liquid sudah sampai, tinggal 50 tabung sudah OTW (on the way) Blitar," pungkasnya. (sun/bdh)