"Kita dari Pamatwil Korlantas Mabes Polri beserta jajaran, memantau wilayah di Jawa Timur. Memantau perbatasan antarprovinsi, dan perbatasan kota/kabupaten. Petugas melaksanakan pantau PPKM Darurat, dan petugas gabungan PPKM Darurat di pintu keluar pintu tol ujung timur di Pulau Jawa, pelaksanaan penyekatan berjalan lancar dan humanis. Semoga dengan upaya ini, penyebaran COVID-19 bisa menurun dan segera selesai," ujar Yusuf saat dikonfirmasi di exit tol Probolinggo Timur.
Dalam kunjungannya, Pamatwil Korlantas Mabes Polri juga memberikan bantuan sosial berupa sembako, ke warga terdampak PPKM Darurat. Lalu memberi bantuan ke pengendara roda 2 yang melintas di lokasi. Terutama yang patuh protokol kesehatan.
"Sejauh ini, petugas Pos PPKM Darurat yang kami kunjungi, semuanya berjalan lancar tanpa ada konflik sosial. Dan petugas menjalankan tugas cukup baik, untuk memberi imbauan ke masyarakat dan menyuruh putar balik selama PPKM. Dan jika tidak ada penambahan hari, PPKM Darurat kurang 2 hari lagi," tambah Yusuf.
Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, penyekatan PPKM Darurat di 2 titik yakni di jalur selatan dan pantura cukup efektif. Ditambah adanya pemadaman lampu penerangan jalan umum.
"Langkah yang dilakukan Satgas COVID-19 di Kabupaten, dan penyekatan baik di jalur selatan dan jalur pantura Probolinggo, ditambah pengurangan penerangan jalan umum, sangat efektif 19 persen menurunkan mobilitas masyarakat. Dan terkait perpanjangan kita nunggu instruksi pemerintah pusat," kata AKBP Arsya.
"Semoga langkah dari pemerintah pusat dengan PPKM Darurat bisa memutus rantai penyebaran COVID-19 di seluruh daerah di Indonesia. Jika tidak ada perpanjangan, PPKM Darurat akan berakhir tanggal 20 Juli," pungkasnya.
Simak juga 'Exit Tol Boyolali Ditutup 24 Jam':
(sun/bdh)