Plt Kabid Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Blitar Eko Wahyudi mengatakan, stok vaksin yang masih tersisa dari pemberian dosis pertama tinggal 1.890 dosis. Pemkab Blitar kemudian mendapat tambahan kiriman lagi sebanyak 1.500.
Namun jumlah itu hanya bisa diberikan kepada separuh sasaran vaksin di Pemkab Blitar yang sebanyak 2.502 orang per hari. Itupun untuk pemberian dosis kedua yang sudah dijadwalkan. Tidak bisa semuanya mendapatkan.
"Sisa kemarin 1.890 dosis. Terus ada tambahan sedikit 1.500 dosis. Jumlah segitu gak sampai dua jam ya habis," beber Eko dikonfirmasi detikcom, Sabtu (17/7/2021).
Eko mengakui, menipisnya stok vaksin tentu berdampak pada jadwal vaksinasi tahap kedua. Pelaksanaan vaksinasi tahap kedua sebagian masyarakat harus tertunda dari jadwal karena tidak ada tersedianya stok. Sampai saat, pihaknya belum mendapatkan informasi jadwal kedatangan vaksin dengan skala besar untuk Kabupaten Blitar.
"Infonya kan mesti mendadak. Misal datangnya Selasa gitu, kami baru dikabari Senin malam. Sehingga jadwal tetap kami siapkan, hanya nanti realisasinya menyesuaikan kedatangan stok tambahan," tandasnya.
Menurut Eko, pemberian vaksin dosis kedua yang mundur dari jadwal, tidak akan berakibat fatal Karena durasi waktu antara pemberian dosis pertama dengan dosis kedua, minimal 28 hari.
"Durasi 28 hari itu kan minimal. Jumlahnya gak sampai ribuan. Lha gimana memang gak ada yang mau disuntikkan," ujarnya.
Dengan menipisnya stok vaksin ini, Eko mengaku jika terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat. Sementara, progress vaksinasi saat ini mencapai prosentase sekitar 32 persen dari target sasaran 800 ribu penduduk Kabupaten Blitar yang berusia mulai 18 tahun ke atas.
Lihat Video: Jokowi Minta Stok 19 Juta Vaksin COVID-19 di Daerah Segera Dihabiskan
(fat/fat)