"RPH masih ada penyembelihan, karena kondisi RPH beda ya, karena selain untuk distribusi daging juga kan untuk melayani masyarakat, tetap kita prokes ketat," kata Ketua Badan Pengawas (Bawas) PD Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian, Muhammad Faiz saat dihubungi detikcom, Jumat (16/7/2021).
"Kita bertahap bisa melayani. Mulai warga, instansi, anggota DPR, bergantian. Hari pertama sekitar kurang lebih 70 ekor dari pagi turun salat. Kambing ga ada, sementara belum terima, sapi saja," tambahnya.
Meski tahun kedua pandemi COVID-19, banyak penjual hewan kurban penjualannya menurun dibanding tahun lalu, namun RPH justru mendapat lebih banyak hewan kurban dibanding tahun sebelumnya.
"Kalau secara jumlah mungkin ada kenaikan, karena masyarakat kena aturan PPKM Darurat dan sesuai aturan diarahkan ke RPH. Masyarakat pu rupanya lebih sadar akan kesehatan, makanya diarahkan ke RPH. Tapi RPH juga terbatas dari sisi SDM, karena karyawan juga tidak banyak. Nanti juga dibantu warga sekitar yang kita rekrut," jelasnya.
Faiz mengatakan RPH di Surabaya yang menerima penyembelihan dan pemotongan ada dua. Yakni di RPH Pegirian dan Kedurus. Tetapi untuk RPH Kedurus jumlahnya tidak sebanyak di Pegirian.
"Hanya RPH saja di Surabaya, baik di Pegirian maupun Kedurus. Di Kedurus terbatas paling 10 ekor, karena masyarakat atau masjid tidak ada lokasi, jadi dia hanya lahan di ,setelah itu dibawa keluar. Itu pun di sana ada tim keamanan dari polsek. Di Pegirian ada polsek sampai provos ada untuk berjaga," ujarnya.
Saat penyembelihan hingga pemotongan hewan kurban, biasanya masyarakat ikut menonton, baik di masjid maupun RPH. Namun selama dua tahun ini masyarakat tidak bisa melihat. Hanya pemilik hewan kurban yang bisa melihat melalui TV yang disediakan di ruang tunggu.
"Ndak boleh lihat masyarakat. Jadi kita prokes ketat, yang boleh masuk hanya pemilik sapi, kita tempatkan di ruang tunggu, kita pasang TV untuk melihat sapinya dipotong. Kalau melihat dari dekat maksimal 1 orang, setelah itu kembali ke tempat tunggu sampai selesai. Jadi, yang ada hanya petugas di lapangan. Itu pun jaraknya kita atur. Sama seperti tahun lalu, bahkan lebih ketat prokesnya, karena ini darurat," pungkasnya. (fat/fat)