Mereka yakni Aria Kusuma Aji (26) dan istrinya yang tidak berkenan disebutkan namanya. Mereka diusir warga ketika isoman di rumahnya di Desa Gandong, Kecamatan Bringin.
"Kemarin diusir waktu isoman," ujar Aria saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (16/7/2021).
Baca juga: Pria di Lumajang Meninggal Saat Isoman |
Pengusiran itu, kata Aria, terjadi pada Jumat (9/7). Tepatnya pukul 15.00 WIB.
"Tiga kali telepon dan dua kali ancaman. Saya takut terjadi apa-apa, minta bantuan ke Public Safety Center (PSC) Dinkes Ngawi, tempat saya kerja. Minta bantuan dan akhirnya dievakuasi ke ATP Ngrambe, tempat isolasi milik Pemkab Ngawi," kata Aria.
Awalnya, Aria memilih isoman bersama istri di rumah milik orang tuanya di Desa Gandong tersebut. Sebab rumah tersebut kosong. Selama ini, rumah tersebut hanya dijadikan tempat persinggahan saat pulang kerja sebagai nakes.
"Rumah jarang ditempati. Baru setahun saya tempati karena saya nakes antisipasi untuk kesehatan keluarga saya di Magetan. Sejak saya positif mengajak istri yang sebagai perawat RSUD dr Sayidiman Magetan juga positif COVID-19, isoman di Ngawi ini," ungkapnya.
Aria mengatakan, warga yang mengancam dan mengusirnya tersebut berinisial K. Kepada Aria, K mengaku melakukan pengusiran atas perintah kades setempat. Alasannya, Aria tak ber-KTP desa setempat meski memiliki rumah itu.
"Yang mengusir itu tetangga inisial K. Katanya disuruh kades. Padahal ini rumah saya sendiri. Alasan bukan penduduk KTP sini," jelasnya.
Simak juga video 'Penjelasan Dokter Soal Penggunaan Obat Oseltamivir Bagi Pasien Corona di Indonesia':
(sun/bdh)