Warga tersebut meninggal dunia, Rabu malam (14/7/2021) di rumahnya. Pria ini meninggal dunia sebelum mendapatkan perawatan medis.
Sebelumnya, pasien beserta keluarganya dinyatakan positif COVID-19 usai menjalani tracing kontak erat. Karena tak menunjukkan gejala alias OTG (Orang tanpa gejala), pasien akhirnya menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
"Awal puterinya yang bertugas sebagai analis Puskesmas Paspan terkonfirmasi positif COVID-19. Setelah dilakukan tracing ternyata satu keluarganya juga positif. Suami dan kedua orang tuanya," kata Hariyanto Surveillance Puskesmas Licin kepada wartawan, Kamis (15/7/2021).
Pemuka agama tersebut dinyatakan positif COVID-19 dari hasil rapid test antigen. Pada saat meninggal dunia, hasil PCR yang bersangkutan belum keluar.
"Positif rapid tes antigen pada hari Senin. Untuk PCR belum keluar. Karena memang tidak ada gejala, jadi isolasi mandiri di rumah," tambahnya.
Hingga akhirnya pada Rabu malam, kondisi pasien mulai memburuk. Sayang pasien tidak sempat mendapat perawatan medis hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia di rumahnya.
"Ya sempat dibawa ke Puskesmas. Tapi tidak tertolong lagi," imbuhnya.
Pemuka agama di Banyuwangi meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri karena COVID-19. Pria yang merupakan pemuka agama di Kecamatan Licin ini tiba-tiba kondisinya memburuk dan meninggal dunia di rumahnya sebelum mendapatkan perawatan medis.
Warga yang datang melayat tidak diperkenankan masuk untuk melihat jenazah sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19. Tampak sejumlah petugas kesehatan datang untuk melakukan pemulasaraan jenazah pasien COVID-19. Jenazah kemudian disalatkan terlebih dahulu di masjid dekat rumahnya sebagai penghormatan terakhir.
Usai disalatkan, jenazah langsung dibawa mobil ambulan untuk dikebumikan di makam keluarga yang berada di Pondok Pesantren Miftahul Huda. Warga yang mengantarkan jenazah hanya diperkenankan menyaksikan pemakaman dari kejauhan. (iwd/iwd)