Polisi Sebut Kematian Gadis Hamil 9 Bulan di Madiun Tak Wajar

Polisi Sebut Kematian Gadis Hamil 9 Bulan di Madiun Tak Wajar

Sugeng Harianto - detikNews
Rabu, 14 Jul 2021 17:58 WIB
pembunuhan di madiun
Kos tempat mayat korban ditemukan (Foto: Sugeng Harianto)
Madiun - Ica Puspita Dwi Anggraini ditemukan tewas membusuk di kos nya di Jalan Pattimura, Caruban, Madiun pada Senin (12/7) malam. Polisi menyebut kematian gadis 19 tahun tersebut tidak wajar.

"Ada ketidakwajaran (kematiannya)," ujar Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Ryan Wira Raja Pratama saat dikonfirmasi wartawan di kantornya, Rabu (14/7/2021).

Ketidakwajaran atas kematian gadis warga Desa Klumutan, Kecamatan Saradan tersebut, kata Ryan bisa ada dua kemungkinan yakni bunuh diri dan kriminal. Namun sejauh ini polisi belum bisa menyebutkan pasti penyebab kematian korban.

"Saat ini masih pemeriksaan lanjutan di bidang forensik, kepastian ini pembunuhan belum bisa, tapi ada ketidakwajaran. Saya tidak bisa menjawab berapa persentasenya, karena akan terus melakukan penyelidikan," kata Ryan.

"Karena memang hal ini ada ketidakwajaran, apakah itu ada kejahatannya ataukah memang bunuh diri itu kan tentu tidak wajar," imbuhnya.

Ryan menyebutkan ada tiga hal ketidakwajaran kematian korban yakni kondisi kehamilan 9 bulan, ada temuan luka memar, dan tinggal sendirian di kos.

"Ketidakwajaran adanya bekas memar di tubuh korban, yang kedua dia meninggal sendirian di kamar kosnya dan ditambah lagi dalam kondisi yang bersangkutan sedang hamil," tandasnya.

Ryan menambahkan, saat ini polisi telah mengamankan CCTV di lokasi kejadian. Namun ia menemukan kendala karena CCTV tersebut ternyata rusak. Dua ponsel milik korban di harapkan bisa menjadi petunjuk kematian korban.

"Untuk CCTV ternyata rusak namun ada dua ponsel yang kita masih dalami semua isi pesan-pesan ke temannya," tandas Ryan. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.