.webp)
Wafatnya Gus Dien menjadi duka mendalam bagi keluarga, santri hingga alumni Ponpes Al-Falah dan masyarakat.
Gus Muhammad Abdurrahman Al Kautsar, salah satu kerabat almarhum meminta warga tidak takziah. Sebab, saat ini masih pandemi COVID-19.
"Kepada semua santri, alumni, wali santri, simpatisan, para muhibbin Pondok Pesantren Al Falah Ploso dengan hormat kami meminta untuk tidak menghadiri prosesi pemakaman Mbah KH Zainuddin Djazuli," ucap Gus Kautsar, Sabtu (10/7/2021).
Ia meminta semuanya mendoakan Gus Dien dari rumah masing-masing, demi kebaikan bersama. Senada dengan Gus Kautsar, Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi juga memberikan imbauan dan pesan kepada warga untuk tidak takziah.
"Saya sangat berduka dan kehilangan sosok yang sangat kharismatik, rendah hati dan sederhana. Namun seperti pesan dari Gus Kautsar, pihak keluarga kami juga mengimbau warga agar tidak berkerumun, ikut hadir dalam prosesi pemakaman. Apalagi ini juga masih dalam masa pandemi, PPKM Darurat COVID-19. Mendoakan dari rumah saja," jelas AKBP Wahyudi.
Gus Dien wafat pada siang tadi, setelah mendapatkan perawatan medis di salah satu rumah sakit di Tulungagung. Ia dirawat mulai awal pekan ini.
Jenazah Gus Dien juga langsung dikebumikan di makam yang ada di area pesantren. Tepatnya di samping Masjid Ponpes Al-Falah. Di lokasi tersebut juga ada makam KH Djazuli Utsman dan Nyai Hj Rodliyah Djazuli.
Selain mengajar, Gus Dien juga merupakan sesepuh pengurus PBNU dan PWNU Jawa Timur. Yang istimewa dari Gus Dien, di rumah dan mobilnya selalu disediakan kain kafan, jaga-jaga jika ada yang meninggal dunia. Kebiasaan itu telah puluhan tahun dijalankan beliau. (sun/bdh)
