Di masa pandemi COVID-19, Wawan sering menjadi relawan pemakaman jenazah secara prokes. Ia mengaku sudah tiga kali ikut memakai APD bersama para tenaga pemakaman COVID-19.
"Selama ini alhamdulillah telah tiga kali. Yang terakhir tadi malam, jam 8 malam. Dua orang masyarakat umum, dan satu kali ikut pas ada nakes di Kecamatan Ngraho," jelas Wawan kepada detikcom, Kamis (8/7/2021).
Wakil rakyat yang tinggal di Desa Turi, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro ini mengaku terbiasa ikut menguburkan jenazah, jauh sebelum pandemi COVID-19. Jadi ikut memakamkan orang yang meninggal karena COVID-19, menurutnya bukan untuk mencari sensasi.
"Oh boten (bukan). Kalau urusan membantu makamkan jenazah sampun (sudah) sejak dulu Mas. Jadi ini bukan untuk cari sensasi. Orang susah ya harus kita bantu. Selama ini nggak ada yang tahu kalau ikut makamkan," imbuh Wawan.
Ia menambahkan, menggunakan APD jauh dari kata nyaman. Namun itu harus dilakukan demi keselamatan bersama.
"Ternyata panas pakai baju APD itu, ribet dan tak leluasa kalau gerak. Tapi karena kondisi yang mengharuskan dan wajib lebih baik memakai APD kita dalam proses pemakaman, agar tidak tertular virusnya," terang Wawan.
Ia diam-diam sering ikut membantu memakamkan jenazah COVID-19 mengikuti kata hati. Terlebih setelah banyak nakes yang gugur dalam kasus COVID-19.
"Jadi tidak ada maksud lain hanya mengikuti kata hati saja. Tidak etis juga kalau semua diserahkan pada nakes. Mereka juga pasti lelah selama ini," tambahnya.
Apa yang ia lakukan selama pandemi COVID-19, semoga bisa menginspirasi masyarakat untuk tetap peduli kepada sesama. "Walau meninggal dan harus dimakamkan dengan tata cara prokes, kita harus tetap peduli." pungkas Wawan. (sun/bdh)