Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota AKP Rachmad Ridho Satriyo mengatakan, setelah video pria marah ke petugas beredar luas, pihaknya mencari yang bersangkutan. Pria itu diketahui bernama Joko, warga Perum Pesona Candi, Kota Pasuruan.
"Kami mengklarifikasi apa yang terjadi pada saat itu, dan setelah kami klarifikasi bahwa memang orang yang marah itu emosi sesaat," kata Ridho, Rabu (7/7/2021).
Polisi kemudian mempertemukan Joko dan BPBD Kota Pasuruan yang saat itu melakukan penyemprotan disinfektan. Joko mengakui khilaf dan meminta maaf ke petugas.
"Pak Joko sudah mengaku khilaf, kedua belah pihak saling memaafkan," jelas Ridho.
Kepada wartawan, Joko menyatakan aksi sok jago tak patut ditiru. Ia meminta maaf pada warga dan pemerintah kota. Joko berjanji akan mematuhi ketentuan PPKM Darurat.
"Saat itu saya memang kena semprot, emosi sesaat, khilaf. Setelah terjadi seperti itu saya menyadari bahwa memang teman-teman lagi bertugas. Tapi saya sudah minta maaf ke teman-teman BPBD dan teman-teman bisa menerima dan saling memaafkan. Sudah selesai," terang Joko.
Setelah saling memaafkan, petugas BPBD mengajak Joko melakukan penyemprotan disinfektan. Hal itu dilakukan agar Joko merasakan beban petugas.
Joko pun dengan senang hati menerima ajakan petugas. Ia naik mobil pemadam kebakaran yang tengah melakukan disinfeksi rutin di wilayah Bugulkidul. Joko membantu petugas penyemprotan cairan disinfektan keliling permukiman.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria ngamuk ke petugas BPBD Kota Pasuruan yang melakukan penyemprotan disinfektan dari atas mobil pemadam kebakaran. Pria itu membawa batu besar sambil memarahi petugas.
Aksi pria berkaus kuning dengan celana pendek warna hitam itu terekam video berdurasi 29 detik dan menyebar melalui aplikasi WhatsApp. Dalam video yang beredar, pria itu membawa batu besar memarahi 3 petugas yang berada di atas mobil.
Ķejadian itu di sebuah warung makan di Jalan Erlangga, Senin (5/7), saat petugas melakukan disinfeksi rutin. Pria itu sedang makan dan cairan disinfektan mengenainya sehingga ia emosi dan marah. (sun/bdh)
