Kebutuhan Oksigen Meningkat, 3 Kabupaten Ini Butuh Lebih 200 Tabung Sehari

Kebutuhan Oksigen Meningkat, 3 Kabupaten Ini Butuh Lebih 200 Tabung Sehari

Ardian Fanani - detikNews
Rabu, 07 Jul 2021 19:49 WIB
oksigen
Kebutuhan oksigen untuk Banyuwangi, Bondowoso, Jember 200 tabung sehari (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi - Kebutuhan oksigen imbas meledaknya penularan COVID-19 berimbas meningkatnya kebutuhan oksigen. Permintaan oksigen di tiga Kabupaten, Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember mencapai lebih dari 200 tabung dalam sehari.

Salah satu perusahaan penyedia oksigen PT Tira Austenite Tbk mengaku peningkatan permintaan oksigen tersebut terjadi sejak satu bulan terakhir ini. Kebutuhan oksigen ini mencakupi permintaan dari sejumlah rumah sakit di tiga kabupaten tersebut. Namun demikian, stok yang tersedia masih mencukupi seluruh permintaan yang ada.

"Kita produksi sampai malam. Sabtu dan Minggu kita tetap masuk. Kebutuhan sekitar 200 tabung sehari, paling banyak kebutuhan di rumah sakit Bhayangkara, Bondowoso," kata Andrea Kukuh Patrianto, Sales Eksekutif Industrial Gas dan Services Branch Banyuwangi kepada detikcom, Rabu (7/7/2021).

Andrea menjelaskan sejak wabah COVID-19 meledak secara nasional, permintaan oksigen dari rumah sakit terus meningkat. Jika awalnya hanya membutuhkan sekitar 40 sampai 60 dalam satu bulan, kini jumlah kebutuhan meroket tajam hingga ratusan tabung dalam satu hari saja.

"Dalam kondisi normal (sebelum pandemi) kita ngga sampai segitu. Satu kali pengiriman sekitar 40-50 tabung dari beberapa tempat. Sekarang sampai sekitar 200 tabung sehari," katanya.

Andrea mencontohkan salah satu rumah sakit di Banyuwangi biasanya hanya melakukan pengisian sebanyak 60 tabung saja perbulan. Namun saat ini, mereka meminta 50 tabung dalam seminggu.

"Rumah sakit di Muncar (Banyuwangi) saja, dulu permintaan sekitar 60 tabung satu bulan. Sekarang satu Minggu saja kebutuhan sampai 50 tabung," imbuhnya.

Tingginya permintaan oksigen ini diakui Andreas cukup membuat PT Tira Austenite kewalahan. Menurutnya, faktor yang menjadi penghambat adalah ketersediaan tabung oksigen. Sedangkan untuk bahan liquid pembuatan oksigen masih mencukupi.

"Kita kewalahan di stok tabung. Karena sudah langka sekarang . Antisipasinya dari konsumen industri kita tarik semua untuk dikonversi pada kebutuhan medis," ungkapnya.

Agar kebutuhan oksigen untuk keperluan medis saat ini tetap terpenuhi, pihaknya sementara waktu menolak permintaan dari perorangan. Terutama bagi mereka yang membutuhkan oksigen untuk keperluan non medis.

"Jika ada masyarakat umum yang membawa tabung sendiri ke pabrik, kita lihat dulu keperluannya. Kalau untuk industri, ikan atau lainnya kita tolak. Karena kita mengutamakan medis di rumah sakit, jangan sampai telat," pungkas Andrea. (iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.