Terbaru, yaitu IGD RS Husada Utama (RSHU) Surabaya. IGD RSHU mulai lockdown pada 4 Juli 2021 dan disampaikan melalui story Instagram @rs.husadautama.
Berikut empat RS Swasta di Surabaya yang lockdown:
1. RS Husada Utama (RSHU) Surabaya
RSHU juga merupakan salah satu RS rujukan COVID-19 utama di Surabaya. Namun pada Minggu, 4 Juli 2021 RSHU akhirnya melakukan lockdown pada IGD karena overload.
Hal ini pun disampaikan RSHU melalui story instagram @rs.husadautama. "Mohon maaf untuk saat ini pelayanan IGD kami PENUH. Maka IGD tutup sementara mulai tanggal 4 Juli 2021 hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata Dirut RSHU dr Didi Dewanto SpOG pada keterangan terbuka di Instagram.
2. RS William Booth Surabaya
Pada 28 Juni 2021, RS William Booth Surat permohonan lockdown tersebut bernomor 1999/RSWB/DIR/VI/2021 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita dan ditandatangani oleh Direktur RS William Booth dr T. B Rijantono DFM. RS William Booth mengajukan untuk lockdown pada IGD per tanggal 29 Juni 2021.
Baca juga: Pasien Overload, IGD RKZ Surabaya Lockdown |
3. RS Katolik St. Vincentius a Paulo (RKZ)
Karena lonjakan kasus dan overload di RS, maka RS Katolik St. Vincentius a Paulo (RKZ) memutuskan menutup sementara IGD mulai Jumat 2 Juli 2021. Hal itu pun dibenarkan Kabid Hospital Development and Relation RKZ Surabaya, dr Agung K. Saputra MARS. Ia mengatakan belum tahu sampai kapan IGD ditutup.
"IGD RKZ sedang tidak terima pasien COVID-19. Selain pasien COVID-19, kita masih tetap menerima. Kalau pasien COVID-19 sudah tidak bisa terima lagi," kata Agung, Sabtu (3/7/2021).
4. RS Islam (RSI) Jemursari
IGD RSI Jemursari melakukan lockdown sementara di IGD COVID-19 per Sabtu, 3 Juli 2021. Hal ini terjadi karena bertambahnya kasus COVID-19. Beberapa kali overload, akhirnya IGD lockdown karena 51 nakes serta pegawai positif COVID-19.
Namun, pada awal pekan pekan ini IGD RSI Jemursari kemungkinan akan dibuka kembali pada Selasa (6/7/2021), setelah lockdown. "Sementara kalau barusan saya dari IGD kita tetap menerima. Jadi meskipun ditutup tapi kalau ada pasien kejang kita terima. Apa lagi kalau tidak ditutup. Kita maksimal Senin, jadi buka lagi Selasa," kata Wakil Direktur Layanan Medis dan Keperawatan RSI Jemursari, dr Dyah Yuniati. (fat/fat)