Hal tersebut diutarakan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, saat memimpin rapat koordinasi terkait PPKM Darurat di Pendopo Pemkab Kediri.
Rapat digelar secara daring bersama dengan seluruh kepala desa, Bhabinkamtibmas dan Babinsa di seluruh wilayah. Juga dihadiri oleh Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono, Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi, perwakilan Dandim 0809 Kediri dan dinas terkait.
"Jadi per hari ini kita sedang dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, karena bisa saya sampaikan bahwa 3 rumah sakit rujukan, RSKK, RS Nur Aini, RS SLG, itu tiga sudah kolaps. Sudah tidak ada lagi ketersediaan bed, kita dari pemkab melakukan penambahan bed, namun tidak jadi solusi yang tepat, karena penamabahan bed tidak sebanding dengan jumlah kasus aktif harian," ucap Hanindhito, Jumat (2/7/2021).
Menurut Hanindhito, hingga hari ini kurang lebih ada 252 kasus aktif. Dalam sehari rata-rata penambahan hingga 20-30 kasus. Jika terus terjadi dalam 2 hingga 3 pekan ke depan, Kabupaten Kediri kolaps. Untuk itu ia mengajak Satgas COVID-19 di kelurahan dan kecamatan meningkatkan peran dalam PPKM darurat.
"Saya mengajak dan meningkatkan kinerja satgas desa dan satgas kecamatan dalam pelaksanaan PPKM Darurat. Dalam hal persiapan tempat isolasi di tingkat kelurahan dan penerapan protokol kesehatan," terangnya.
"Saya juga minta demi keselamatan seluruh masyarakat Kabupaten Kediri, karena pada hakikatnya keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi di negara ini. Maka dari itu mari bahu mebahu lawan COVID-19," pungkas Hanindhito.
Pemkab Kediri akan membuka satu atau dua tempat isolasi mandiri secara terpadu dan terpusat, setelah lokasi isolasi di tingkat desa, kecamatan sudah tidak bisa mengakomodir. (sun/bdh)