Keputusan kuliah daring tertuang dalam Surat Edaran Rektor UB Nomor 6237/UN10/TU/2021, tentang perkuliahan tahun akademik 2021/2022. Dalam SE tersebut disebutkan bahwa perkuliahan tahun akademik 2021/2022 dilakukan secara daring. Meliputi proses belajar mengajar, bimbingan, kuliah kerja atau praktik lapangan.
Selain itu, proses magang, ujian tugas akhir, dan atau bentuk kegiatan terkait perkuliahan lainnya, praktikum dapat diselenggarakan secara luring dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat, dan wajib diawasi oleh Satuan Tugas COVID-19 masing-masing fakultas atau program.
Wakil Rektor Bidang Akademik Profesor Aulanni'am menjelaskan, keputusan perkuliahan tatap muka harus ditunda karena melihat tingginya kasus COVID yang ada di Indonesia .
"Jadi dengan catatan dari satgas COVID dan beberapa kasus sehingga diputuskan ditunda untuk kuliah tatap mukanya," kata Aulanni'am kepada wartawan, Jumat (2/7/2021).
Surat edaran itu telah disosialisasikan kepada mahasiswa melalui dekan di masing-masing fakultas. "Beberapa dekan ada yang ditelepon orang tua mahasiswa untuk menunda tatap muka. Begitu pula dengan rektor banyak ditelepon dan dikirimi pesan elektronik agar kuliah daring," imbuhnya.
Aulanni'am menambahkan, sebelum terjadi lonjakan kasus COVID-19, UB sebenarnya sudah menyiapkan semua hal yang berkaitan dengan kuliah tatap muka.
"Tapi karena kondisinya (kasus COVID-19) semakin tinggi akhirnya diputuskan daring kembali," imbuhnya.
Sementara terkait kegiatan praktikum yang mendesak dan tidak bisa dilakukan kuliah daring, satgas COVID-19 masing-masing fakultas sudah mempunyai protokol kesehatan sendiri.
Fakultas Kedokteran (FK) misalnya, untuk kegiatan praktikum hanya dilakukan bagi mahasiswa pendidikan profesi. Sedangkan bagi mahasiswa strata satu dan magister semua perkuliahan dilakukan secara daring.
"Bagi mahasiswa pendidikan profesi kedokteran yang harus melakukan praktikum di rumah sakit kami memberlakukan protokol kesehatan dengan membatasi waktu praktikum mulai pukul 08.00-12.00 dan seminggu tiga kali saja," kata Dekan FK UB Dr dr Wisnu Barlianto, Msi. Med,Sp.A(K).
(sun/bdh)