"Semuanya tanpa gejala. Jadi mereka sekarang ini menjalani isolasi mandiri," kata Rektor UIN KHAS Jember Prof Babun Suharto, Jumat (2/7/2021).
Babun mengaku belum tahu bagaimana 11 dosen itu bisa terpapar COVID-19. Karena para dosen itu juga memiliki aktivitas di luar kampus yang cukup padat.
Namun sebagai langkah antisipasi, pihak kampus mewajibkan seluruh karyawan melakukan tes swab antigen. Lalu segera melapor ketika terkonfirmasi positif.
"Agar segera diketahui kondisi terkini mereka ini sekarang seperti apa. Apakah positif atau tidak. Kalau positif kita minta segera melapor," kata Babun.
Pihak kampus juga menerapkan kebijakan work from home (WFH) guna mencegah munculnya klaster COVID-19 di UIN KHAS Jember. Hanya 25 persen karyawan yang masuk kampus.
Bagi karyawan yang hendak masuk kampus juga diwajibkan untuk menjalani tes swab antigen. Tes itu bisa dilakukan di Poliklinik UIN KHAS Jember.
"Kami membantu pemerintah untuk menurunkan angka positif COVID-19, setiap ada kegiatan panitia juga harus menjalani tes swab antigen," jelas dia.
"Seperti yang kita lakukan pada penyelenggaraan wisuda secara daring dan luring di kampus kapan hari," ujarnya.
Mengenai pembelajaran, juga masih tetap digelar secara daring sampai kondisi memungkinkan untuk digelar secara luring. Babun mengingatkan agar karyawan kampus selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
"Itu untuk kesehatan sendiri maupun keluarga besar kampus," pungkas Babun.
Lihat juga video 'Berkurang 137, RSDC Wisma Atlet Kini Rawat 6.981 Pasien':
(sun/bdh)