Selain itu, Eri juga selalu melakukan sidak di sejumlah warung makan dan restoran. Mengingat ada aturan PPKM Mikro dengan pembatasan jam operasional hingga pukul 20.00 WIB. Ia juga melakukan pendekatan persuasif yang menyentuh hati warga, agar tidak sekadar semena-mena menegakkan aturan.
"Karena saya selalu berusaha bahwa pemerintah bukan semena-mena, bukan saya tidak cinta kepada warga Surabaya. Tapi yang bisa memutus mata rantai ini warga, jadi saya cuma bilang tolong selamatkan orang-orang terdekat, selamatkan orang yang kita cintai dengan menaati protokol kesehatan," imbuhnya.
Ia pun bersyukur, warga Surabaya mulai disiplin soal pentingnya protokol kesehatan. Selain itu, ia juga telah membentuk relawan pemuda yang membantu penanganan COVID-19.
"Di Surabaya saya bentuk 'Surabaya Memanggil' yang terdiri dari relawan anak muda yang sekarang juga ikut bergerak. Ada yang membantu dengan donasi, beras, tapi ada juga yang membantu dengan tenaganya," pungkas Eri.
(sun/bdh)