Stok Plasma Konvalesen PMI Surabaya Kosong, Permintaan hingga 500 Pasien COVID

Stok Plasma Konvalesen PMI Surabaya Kosong, Permintaan hingga 500 Pasien COVID

Esti Widiyana - detikNews
Kamis, 01 Jul 2021 12:24 WIB
UTD PMI Surabaya
Donor di PMI Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya - Antrean pasien COVID-19 yang membutuhkan plasma kovalesen di UTD PMI Surabaya sudah mencapai 500 orang. Namun, PMI hanya mampu memenuhi maksimal 35 kantong per hari.

Kepala Unit Transfusi Darah (UDD) PMI Kota Surabaya dr Budi Arifah mengatakan stok plasma konvalesen di PMI tidak ada stok. Namun permintaan terus berdatangan.

"Ketika sudah ada plasma dari pendonor, maka langsung menyerahkan plasma tersebut kepada pasien. Nggak ada stok yang ready karena memang ini permintaannya dibandingkan tahun 2020 antreannya naik 300 persen, tahun 2020 maksimal hanya 100 orang," kata Budi dikonfirmasi, Kamis (1/7/2021).

Budi menjelaskan bukan hanya warga Surabaya yang meminta plasma konvalesen. Warga luar Kota Surabaya juga mengandalkan PMI di Jalan Embong Ploso tersebut. Namun yang diutamakan tetap warga Surabaya dan tenaga kesehatan.

"Di sisi lain, prioritas pemberian plasma di rumah sakit bergantung pada dokter yang merawat. Sehingga permintaan plasma bergantung pada dokter. Kadang-kadang dokternya belum minta tapi keluarganya sudah bingung sendiri," jelasnya.

Baca juga: Bangkit dari Corona, Relawan Kompak Bantu Pulihkan Psikolog Pasien RSLI

Namun Budi bersyukur, kini PMI Surabaya mendapat tambahan alat. Jika sebelumnya hanya ada 3 alat, kini sudah memiliki 5 alat.

"Per satu alat bisa mengambil maksimal 10 kantong plasma per hari," ujarnya.

Untuk kendala mengambil plasma konvalesen sendiri, yaitu dari durasi pengambilan plasma selama 1 jam. Selain itu, tidak semua pendonor memenuhi persyaratan.

"Mungkin yang digaung-gaungkan banyak, namun yang memenuhi tidak banyak," kata Budi.

Maka ia mengimbau kepada penyintas bisa mendonorkan 2 pekan usai negatif COVID-19. "Hal tersebut juga berlaku bagi penyintas yang sudah vaksin," pungkasnya. (fat/fat)

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.