Taman Kota-Tahura di Surabaya Ditutup Sampai Waktu yang Belum Ditentukan

Taman Kota-Tahura di Surabaya Ditutup Sampai Waktu yang Belum Ditentukan

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Kamis, 01 Jul 2021 10:08 WIB
Pemkot Surabaya melakukan berbagai langkah untuk membendung lonjakan kasus COVID-19. Wali Kota Eri Cahyadi juga menutup sementara tempat wisata.
Taman di Surabaya/Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom
Surabaya - Pemkot Surabaya melakukan berbagai langkah untuk membendung lonjakan kasus COVID-19. Wali Kota Eri Cahyadi juga menutup sementara tempat wisata.

Tempat wisata yang ditutup sementara seperti taman-taman kota, taman hutan raya (Tahura) dan juga kebun raya mangrove (KRM). "Meskipun berat, keputusan ini harus saya ambil karena demi menyelamatkan warga Surabaya," kata Wali Kota Eri, Rabu (30/6/2021).

Menurut Eri, terlebih karena COVID-19 varian Delta sangat cepat penyebarannya. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, varian baru ini tidak memandang usia. Mulai dari anak-anak hingga orang tua diserang semua.

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin memastikan, semua taman di Kota Surabaya sudah ditutup sejak beberapa waktu lalu. Sebab, lonjakan kasus COVID-19 di Surabaya semakin mengkhawatirkan.

"Jadi, semua taman se-Surabaya kami tutup sementara sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. Nanti kami evaluasi lagi," kata Anna.

Sebelumnya, lanjut dia, ada sekitar delapan taman yang dibuka pada saat pandemi. Tentu itu dengan protokol kesehatan yang ketat dan pembatasan pengunjung. Waktu berkunjung pun sangat singkat.

Namun karena kasus COVID-19 di Surabaya semakin mengkhawatirkan, dan demi menindaklanjuti surat edaran dari Wali Kota Surabaya, saat ini semua taman di Surabaya sudah ditutup sementara.

"Mohon maaf kepada warga Surabaya, ini demi keamanan dan kesehatan bersama. Mari kita berdoa supaya COVID-19 ini cepat selesai," ujar Anna.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Yuniarto Herlambang juga memastikan, penutupan sementara Tahura dan kebun raya mangrove sudah dilakukan sejak awal pekan ini. Sebanyak 12 Tahura dan 3 KRM sudah tidak beroperasi demi menekan penyebaran COVID-19.

"Sebenarnya, Tahura dan kebun raya mangrove ini sempat beroperasi di awal tahun ini, bahkan antusiasme pengunjung juga tinggi. Namun, karena COVID-19 semakin meningkat, kami tidak ada pilihan lain selain menutup Tahura dan kebun raya mangrove ini," imbuh Herlambang.

Herlambang juga memastikan, sebelum melakukan penutupan, DKPP memberikan sosialisasi. Baik melalui media sosial (medsos) maupun memasang spanduk di depan Tahura dan kebun raya mangrove itu.

"Penutupan ini sampai dengan batas waktu yang tidak bisa ditentukan, karena kami akan melihat dulu perkembangan kasus COVID-19 di Surabaya," imbuh Herlambang.

Oleh karena itu, ia juga memastikan bahwa momen penutupan sementara itu akan dipergunakan sebaik mungkin untuk melakukan perbaikan. Bahkan, ia juga mengaku akan menambah fasilitas di tiga Tahura, yaitu di Tahura Jeruk, Pakal, dan Balasklumprik.

"Nanti akan kami tambah tempat istirahat dan jogging track-nya," pungkas Herlambang.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.