Akhir Kasus RSUD Bangil yang Keluarkan Hasil Swab Salah ke Pasien

Round-Up

Akhir Kasus RSUD Bangil yang Keluarkan Hasil Swab Salah ke Pasien

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 29 Jun 2021 09:43 WIB
Satgas COVID-19 Bondowoso Dirikan Tenda Darurat
Keluarga pasien bertemu pihak RSUD Bangil (Foto: Istimewa)
Surabaya -

RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan sempat geger usai mengeluarkan hasil swab PCR yang salah ke pasien Syarifah Torayyah (54), warga Kelurahan Kidul Dalem. Atas kejadian ini, RSUD Bangil akhirnya meminta maaf.

Permintaan maaf ini dilakukan secara terbuka dan mengakui jika ada kesalahan Rumah sakit menyebut kejadian itu baru pertama kali terjadi.

"Atas nama seluruh keluarga besar RSUD Bangil, saya sampaikan permintaan maaf atas kejadian yang menimpa warga Bangil. Semoga kejadian ini tak akan terulang kembali," kata Direktur RSUD Bangil, dr Arma Roosalina, di laman resmi Pemkab Pasuruan, Senin (28/6/2021).

Arma mengatakan pihak rumah sakit sudah meminta pada seluruh petugas swab (Swaber) lebih berhati-hati dan bertanggungjawab terhadap seluruh hasil swab PCR yang dilakukan. Konfirmasi disertai cek dan ricek harus dilakukan sebelum hasil tes dikirim ke pasien.

"Kasus tersebut murni human error yang dilakukan oleh petugas swab. Saya sudah bertanya langsung pada swaber tersebut bahwa tidak ada niatan sama sekali untuk membuat kesalahan. Kejadian ini juga baru sekali terjadi di RSUD Bangil," tegasnya.

Dia menjelaskan kesalahan yang dilakukan oleh swaber bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya akibat membludaknya jumlah pasien COVID-19 di RSUD Bangil, sehingga diduga bisa mempengaruhi kondisi fisik dan konsentrasi petugas.

"Karena mungkin kelelahan saking banyaknya pasien yang sampai overload. Sehingga mungkin bisa mempengaruhi fisik dan konsentrasi. Tapi apapun alasan ini, saya atas nama pribadi dan manajemen meminta maaf atas kekeliruan ini, dan terima kasih, karena keluarga juga sudah memakluminya," ungkapnya.

Simak juga 'Kapan Waktu yang Tepat Lakukan Tes COVID-19?':

[Gambas:Video 20detik]



Ditegaskan Arma, RSUD Bangil siap menerima saran, kritik dan masukan. Hal itu diperlukan untuk terus berbenah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Sebelumnya, kasus ini bermula saat Syarifah Torayyah (54) hendak melakukan tindakan medis penyakit persendian di PHC Surabaya. Sebagai prosedur tetap masa pandemi, pasien diminta membawa keterangan negatif COVID-19.

"Pihak PHC Surabaya menyarankan ibu saya tes di lokasi terdekat dengan domisili. Akhirnya tes ke RSUD Bangil," kata Salman Fariz (33).

Kemudian pada tanggal 15 Juni 2021, pasien melakukan swab mandiri di RSUD Bangil. Sehari kemudian, hasil tes keluar dan dinyatakan negatif. Tanggal 17 Juni, dia langsung menuju ke PHC Surabaya untuk tindakan medis.

"Tiba-tiba tanggal 23 Juni satgas COVID datang, bawa hasil tes tanggal pemeriksaan 21 Juni, dengan hasil tanggal 22 Juni, positif COVID-19. Padahal tanggal 21 Juni ibu kami tidak melakukan pemeriksaan (Swab)," kata Salman.

Saat petugas datang ke rumah membawa surat positif COVID-19, keluarga pasien kaget. Apalagi saat itu petugas bersama pihak RT, RW dan kelurahan. Psikologis keluarga shok.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.