RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan sempat geger usai mengeluarkan hasil swab PCR yang salah ke pasien Syarifah Torayyah (54), warga Kelurahan Kidul Dalem. Atas kejadian ini, RSUD Bangil akhirnya meminta maaf.
Permintaan maaf ini dilakukan secara terbuka dan mengakui jika ada kesalahan Rumah sakit menyebut kejadian itu baru pertama kali terjadi.
"Atas nama seluruh keluarga besar RSUD Bangil, saya sampaikan permintaan maaf atas kejadian yang menimpa warga Bangil. Semoga kejadian ini tak akan terulang kembali," kata Direktur RSUD Bangil, dr Arma Roosalina, di laman resmi Pemkab Pasuruan, Senin (28/6/2021).
Arma mengatakan pihak rumah sakit sudah meminta pada seluruh petugas swab (Swaber) lebih berhati-hati dan bertanggungjawab terhadap seluruh hasil swab PCR yang dilakukan. Konfirmasi disertai cek dan ricek harus dilakukan sebelum hasil tes dikirim ke pasien.
"Kasus tersebut murni human error yang dilakukan oleh petugas swab. Saya sudah bertanya langsung pada swaber tersebut bahwa tidak ada niatan sama sekali untuk membuat kesalahan. Kejadian ini juga baru sekali terjadi di RSUD Bangil," tegasnya.
Dia menjelaskan kesalahan yang dilakukan oleh swaber bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya akibat membludaknya jumlah pasien COVID-19 di RSUD Bangil, sehingga diduga bisa mempengaruhi kondisi fisik dan konsentrasi petugas.
"Karena mungkin kelelahan saking banyaknya pasien yang sampai overload. Sehingga mungkin bisa mempengaruhi fisik dan konsentrasi. Tapi apapun alasan ini, saya atas nama pribadi dan manajemen meminta maaf atas kekeliruan ini, dan terima kasih, karena keluarga juga sudah memakluminya," ungkapnya.
Simak juga 'Kapan Waktu yang Tepat Lakukan Tes COVID-19?':