Klaster COVID-19 di Kota Mojokerto bertambah jadi tiga karena munculnya Klaster Lingkungan Pekayon. Klaster baru ini terdeteksi sejak seorang imam musala di lingkungan tersebut meninggal dunia sepekan yang lalu.
Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Heryana Dodik Murtono mengatakan, Klaster Lingkungan Pekayon terdeteksi berawal dari pria berinisial AW (57) yang meninggal dunia pada Jumat (18/6). AW meninggal saat dirawat di RSI Sakinah, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Korban tinggal di Pekayon Gang 5. Sehari-hari, AW menjadi imam musala di Gang Pekayon Baru. Pekayon gang 5 dan Pekayon Baru merupakan wilayah satu RT, yakni RT 4 RW 1, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.
"Hasil tes swab PCR beliau (AW) positif COVID-19. Beliau imam musala dan pernah berobat ke bidan di Gang Pekayon Baru saat sakit," kata Dodik kepada wartawan di lokasi, Sabtu (26/6/2021).
Baca juga: Bed Pasien COVID-19 Sempat Kritis, RSSA Malang Tambah Bed hingga 80 Persen |
Sampai saat ini, lanjut Dodik, tim tracing masih menelusuri awal mula AW terinfeksi COVID-19. Pasca meninggalnya AW, tim tracing menemukan 11 kontak erat yang semuanya terinfeksi Virus Corona di Pekayon gang 5 maupun di Pekayon Baru.
Tracing dilanjutkan hari ini dengan mengerahkan 3 tim ke Gang Pekayon Baru dan Pekayon Gang 5. Tim menemukan 94 warga yang menjadi kontak erat. Mereka langsung menjalani tes swab antigen di rumah masing-masing. Hasilnya, 13 orang positif COVID-19.
"Total 25 warga (Klaster Lingkungan Pekayon) positif COVID-19, termasuk 1 meninggal dan 1 anak-anak usia 11 tahun," terangnya.
Puluhan warga yang terinfeksi Virus Corona di Klaster Pekayon menjalani isolasi di beberapa tempat. Menurut Dodik, 11 warga dirawat di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo dan RS Gatoel, Kota Mojokerto, serta di RSI Sakinah, Kabupaten Mojokerto. Karena mereka menderita batuk dan sesak nafas.
Simak Video: Rekor Lagi! Kasus Corona di Indonesia Bertambah 21 Ribu
(fat/fat)