Berawal Imam Musala Meninggal, Ini Kronologi Klaster Kampung Pekayon Kota Mojokerto

Berawal Imam Musala Meninggal, Ini Kronologi Klaster Kampung Pekayon Kota Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikNews
Sabtu, 26 Jun 2021 18:00 WIB
Petugas gabungan polisi, TNI dan Satpol PP menutup Gang Pekayon Baru
Penyekatan di kawasan Pekayon Kota Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto -

Klaster COVID-19 di Kota Mojokerto bertambah jadi tiga karena munculnya Klaster Lingkungan Pekayon. Klaster baru ini terdeteksi sejak seorang imam musala di lingkungan tersebut meninggal dunia sepekan yang lalu.

Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Heryana Dodik Murtono mengatakan, Klaster Lingkungan Pekayon terdeteksi berawal dari pria berinisial AW (57) yang meninggal dunia pada Jumat (18/6). AW meninggal saat dirawat di RSI Sakinah, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Korban tinggal di Pekayon Gang 5. Sehari-hari, AW menjadi imam musala di Gang Pekayon Baru. Pekayon gang 5 dan Pekayon Baru merupakan wilayah satu RT, yakni RT 4 RW 1, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.

"Hasil tes swab PCR beliau (AW) positif COVID-19. Beliau imam musala dan pernah berobat ke bidan di Gang Pekayon Baru saat sakit," kata Dodik kepada wartawan di lokasi, Sabtu (26/6/2021).

Baca juga: Bed Pasien COVID-19 Sempat Kritis, RSSA Malang Tambah Bed hingga 80 Persen

Sampai saat ini, lanjut Dodik, tim tracing masih menelusuri awal mula AW terinfeksi COVID-19. Pasca meninggalnya AW, tim tracing menemukan 11 kontak erat yang semuanya terinfeksi Virus Corona di Pekayon gang 5 maupun di Pekayon Baru.

Tracing dilanjutkan hari ini dengan mengerahkan 3 tim ke Gang Pekayon Baru dan Pekayon Gang 5. Tim menemukan 94 warga yang menjadi kontak erat. Mereka langsung menjalani tes swab antigen di rumah masing-masing. Hasilnya, 13 orang positif COVID-19.

"Total 25 warga (Klaster Lingkungan Pekayon) positif COVID-19, termasuk 1 meninggal dan 1 anak-anak usia 11 tahun," terangnya.

Puluhan warga yang terinfeksi Virus Corona di Klaster Pekayon menjalani isolasi di beberapa tempat. Menurut Dodik, 11 warga dirawat di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo dan RS Gatoel, Kota Mojokerto, serta di RSI Sakinah, Kabupaten Mojokerto. Karena mereka menderita batuk dan sesak nafas.

Simak Video: Rekor Lagi! Kasus Corona di Indonesia Bertambah 21 Ribu

[Gambas:Video 20detik]



Sedangkan 13 warga menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Pasalnya, rumah observasi di Rusunawa Cinde, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto masih penuh.

Akses keluar masuk ke Gang Pekayon Baru ditutup sementara menggunakan pagar besi. Begitu juga musala di gang tersebut. "Warga kami suplai makanan sehari tiga kali. Untuk sementara waktu kami minta beribadah di rumah masing-masing karena musala kami tutup," jelasnya.

Dodik menambahkan, tracing di Klaster Kampung Pekayon belum tuntas. Tim tracing mendirikan posko di Gang Pekayon Baru. "Kami buat posko karena sebagian warga belum ada di rumahnya. Kalau mereka pulang kami lakukan tracing," tandasnya.

Dengan begitu, terdapat 3 klaster di Kota Mojokerto. Klaster Lingkungan Sidomulyo tedeteksi sejak dua warga Sidomulyo gang 3 dan 4 meninggal dunia karena COVID-19 pada 11 dan 12 Juni lalu. Tracing dilakukan masif terhadap 323 warga. Hasilnya, 72 orang positif terinfeksi Virus Corona. Tiga di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: 25 Warga Positif-1 Meninggal, Kampung Pekayon Jadi Klaster Baru di Kota Mojokerto

Sedangkan Klaster Sekarputih muncul sejak 4 warga setempat meninggal dunia karena COVID-19 pertengahan Juni lalu. Tracing pada 21 dan 23 Juni menemukan 139 kontak erat. Hasil tes swab antigen maupun PCR menunjukkan 15 warga positif terinfeksi Virus Corona.

Kota Mojokerto saat ini berstatus zona oranye atau wilayah dengan risiko sedang penyebaran COVID-19. Jumlah warga yang terinfeksi Virus Corona bertambah 231 orang dalam 10 hari terakhir.

Yakni dari 2.709 pada Selasa (15/6) menjadi 2.940 pada Jumat (25/6). 2.940 kasus COVID-19 itu terdiri dari 192 kasus aktif, 2.549 pasien sembuh dan 199 pasien meninggal dunia.

Dalam periode yang sama, tingkat kesembuhan (recovery rate) pasien COVID-19 di Kota Mojokerto anjlok. Yakni dari 91,47 persen pada 15 Juni menjadi 86,70 persen pada 25 Juni.

Sementara tingkat kematian (fatality rate) pasien mencapai 6,77 persen. Jumlah pasien yang meninggal bertambah 12 orang dalam 10 hari terakhir. Yakni dari 187 jiwa pada 15 Juni menjadi 199 jiwa pada 25 Juni.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.