"BOR Surabaya Insyaallah ini laporan sekitar 89 persen, tapi saya minta cek," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (23/6/2021).
Sementara Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengaku berdasarkan data dari dinkes 22 Juni 2021 BOR RS mencapai 89,19 persen. Angka ini naik 13 persen dibandingkan pada 18 Juni 2021 ada 75,9 persen.
"Hingga tanggal 22 Juni data dari dinkes terjadi peningkatan BOR di Kota Surabaya. Total sekitar 89,19 persen kondisinya. Kalau tanggal 21 Juni 88,8 persen," ujar Febri.
Kemudian untuk ICU juga ada peningkatan. Saat ini sudah mencapai 95 persen. Sedangkan isolasi rawat pasien yang sedang terpakai 88 persen.
Baca juga: 54 Pasien COVID-19 Sembuh dari RSLI, Tapi 45 Orang Siap Dirawat |
"ICU itu dengan ventilator 90 persen, ICU non ventilator 95 persen. ICU penurunan kemarin 97 persen, sekarang 95 persen," jelasnya.
Ia menjelaskan, jika kasus COVID-19 di Surabaya maupun daerah sekitar sedang melonjak signifikan, perlu gotong-royong dari masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan agar tidak sampai masuk RS.
"Karena mengingat BOR di Surabaya seperti ini, dan angka COVID-19 di Surabaya maupun sekitarnya terjadi lonjakan signifikan, agar tertib prokes, meski sudah vaksin. Kenaikan secara nasional terjadi kenaikan, menurut para ahli ini dari dampak libur lebaran," jelasnya.
"Pemkot berusaha memaksimalkan ketersediaan bed di RS. Diharapkan warga benar-benar disiplin, terutama yang sehat-sehat yang sering keluar, berkerumun, tolong diperhatikan, tidak mudah mencari RS," pungkasnya.
(fat/fat)