Almarhumah meninggal pukul 09.15 WIB, Rabu (23/6/2021), setelah mendapat perawatan selama 2 minggu. Hal itu dibenarkan kata Humas Satgas COVID-19 Bojonegoro, Masirin.
"Iya benar, meninggal tadi pagi," kata Masirin kepada detikcom saat dikonfirmasi.
Masirin menyebut, almarhumah sempat mendapat support donor darah plasma konvalesen. Namun belum mampu membantunya.
"Kemarin sudah mendapat donor darah O plasma konvalesen, tapi rupanya tidak mampu menolong," tegasnya.
Baca juga: Istri Pasien Asal Bojonegoro yang Terpapar Varian India Juga Positif COVID-19 |
Sebelumnya, almarhumah positif COVID-19 sehari setelah suami menjalani perawatan dan isolasi di RS Lapangan Indrapura (RSLI). Bila suaminya dinyatakan positif antigen dan PCR Minggu (6/6/2021) saat penyekatan di Suramadu, si istri dinyatakan, Senin (7/6/2021).
Bahkan belasan emak-emak di Kelurahan Kadipaten, menjalani swab antigen. Mereka melakukan antigen lantaran sebelumnya kontak erat dengan istri pasien COVID-19 varian India ini. Mereka rekreasi pada 30 Mei 2021 ke pantai di Tuban.
Warga Bojonegoro ini terjaring swab antigen penyekatan Suramadu bersama 13 rekannya, usai ziarah ke Bangkalan, Madura. Namun dari 14 warga Bojonegoro, ini salah satunya positif COVID-19.
Akhirnya pria berusia 54 tahun tersebut dirawat di RS Lapangan Indrapura (RSLI) selama satu minggu. Namun pria tersebut dijemput keluarganya karena si istri juga positif COVID-19 dan ingin berdekatan. Pihak RSLI mengabulkan dengan syarat tetap berkomunikasi dengan RS di Bojonegoro. (fat/fat)