Frozen Fruit Banyuwangi Tembus Pasar Jakarta hingga Mataram

Frozen Fruit Banyuwangi Tembus Pasar Jakarta hingga Mataram

Ardian Fanani - detikNews
Selasa, 22 Jun 2021 19:50 WIB
Produk hilir pertanian Banyuwangi semakin mendapat tempat di pasar nasional. Salah satunya buah kupas beku (frozen fruit) produksi Istana Sirsak Banyuwangi.
Bupati Ipuk di Istana Sirsak/Foto: Ardian Fanani/detikcom
Banyuwangi - Produk hilir pertanian Banyuwangi semakin mendapat tempat di pasar nasional. Salah satunya buah kupas beku (frozen fruit) produksi 'Istana Sirsak' Banyuwangi.

Sucipto, pemilik Istana Sirsak bercerita, modal awalnya hanya Rp 150 ribu dan kini mampu meraup omzet hingga Rp 50 juta per bulan. Usaha yang berada di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari itu dirintis sejak 2014. Ketika itu, Sucipto melihat potensi sirsak di Banyuwangi cukup berlimpah, namun hilirisasinya belum tergarap maksimal.

"Awalnya saya sedih melihat buah sirsak ini tidak dimanfaatkan maksimal. Lalu saya survei pasar, ternyata ada sirsak yang sudah masak lalu dibuang karena masyarakat tidak bisa mengolah. Sayang sekali, karena sangat bermanfaat untuk kesehatan. Lalu terpikir bagaimana memanfaatkannya," kata Sucipto kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat bertandang ke tempat usahanya, Selasa (22/6/2021).

Sucipto lalu tergerak untuk memperpanjang usia sirsak, yakni dengan dibekukan. Bermodal Rp 150 ribu, dia bertekad memulai usahanya. Dari modal tersebut, kini omzet penjualannya mencapai Rp 50 juta per bulan.

"Dua tahun saya jatuh bangun, alhamdulillah 2016 mulai banyak peminatnya. Bahkan saya sampai kewalahan memenuhi permintaan," kata Sucipto.

Sirsak beku produksi Sucipto telah dipasok ke sejumlah pabrik dan restoran di berbagai kota. Seperti Jakarta, Banjar, Bali, Surabaya, dan Mataram.

"Permintaan untuk Jakarta dan Banjar saja mencapai 1,5 ton per minggu. Itu pun hanya bisa kami penuhi 1 ton karena bahan bakunya terbatas," kata Sucipto.

Untuk harga, Sucipto membanderol dengan harga yang sangat kompetitif. "Hanya Rp 15 ribu per paks, masing-masing 1 kg," kata dia.

Per hari, Sucipto bisa memproses sekitar 3 kuintal sirsak matang, menjadi 1,5 kuintal sirsak kupas beku. Dia dibantu 13 karyawan.

"Bahan bakunya saya ambil hanya dari Banyuwangi. Kalau memang stok di sini menipis, saya baru mengambil dari luar daerah. Itu pun jarang karena pelanggan lebih suka sirsak Banyuwangi. Selain rasanya lebih segar, warna daging buahnya juga lebih putih," kata dia.

Tak hanya sirsak, Sucipto kini mulai memproduksi buah beku lainnya. Seperti strawberi, mangga, nangka dan kedondong. Juga sari markisa dan air jeruk nipis beku.

"Produk kami asli buah segar tanpa pengawet, gula, maupun bahan campuran lain. Sehingga lebih higienis, aman dikonsumsi," imbuhnya.

Meski sempat terganggu di awal pandemi, Sucipto bersyukur usahanya tetap bertahan.

"Di awal pandemi saat restoran dilarang beroperasi, orderan kami menurun jauh. Namun seiring kesadaran orang akan kesehatan tubuh, sirsak beku ini tetap dicari orang," kata dia.

Sucipto berharap bisa mendapat pasokan buah sirsak lebih banyak lagi dari Banyuwangi. Dia ingin membantu warga yang memiliki tanaman sirsak, tanpa harus mendatangkan sirsak dari kabupaten lain.

Mendengar hal itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta Dinas Pertanian mendampingi warga guna peningkatan produktivitas sirsak.

"Bisnis frozen fruit adalah solusi tepat bagi petani hortikultura saat panennya berlimpah. Komoditas yang tidak sempat terjual bisa dibekukan, jadi tidak membusuk percuma. Jadi usaha ini harus kita dukung," kata Ipuk.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Arief Setyawan menambahkan, untuk membantu ketersediaan sirsak dan markisa, pihaknya akan melakukan sekolah lapang (Good agriculture practises/GAP) untuk petani.

Diharapkan, petani bisa membudidayakan kedua komoditas tersebut dengan teknik yang tepat sehingga bisa mendukung ketersediaan sirsak dan markisa di Banyuwangi.

"Selain pelatihan, kami juga akan berikan bantuan bibitnya," ujar Arief.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.