Humas RSUD dr Soegiri Lamongan Budi Wignyo mengaku satu ruangan yang diperuntukkan untuk pasien COVID-19 sebelumnya untuk merawat pasien rawat jalan. Ruangan itu yakni ruang Teratai.
"Sudah overload dan sampai hari ini ada 100 lebih penderita COVID-19 yang dirawat," kata Budi Wignyo saat dikonfirmasi wartawan, Senin (21/6/2021).
Ruang teratai ini, menurut Budi, berada di selatan jalan dan tidak berlokasi di ruang isolasi dan observasi COVID-19 atau RS COVID-19.
Baca juga: Kasus COVID-19 Bangkalan Melonjak, Keterisian Bed RS di Surabaya Capai 53% |
"Ruangan Teratai RSUD dr Soegiri akan diperuntukkan bagi pasien isolasi COVID-19 karena kami tidak mau menolak pasien," ujarnya.
Jika ditambah dengan kapasitas ruang teratai ini, lanjut Budi, RSUD akan mampu menampung sekitar 200 pasien COVID-19. Terhitung sejak Sabtu (18/6/2021) lalu, hingga hari ini semua bed di ruang Isolasi dan Observasi penuh karena ada lonjakan jumlah penderita yang harus dirujuk ke RS Isolasi.
"Pasien COVID-19 meski ada peningkatan, namun tetap fluktuatif. Ada yang datang dan juga ada yang sembuh atau meninggal. Hanya saja, dari data yang ada, sejak tiga hari ini mengalami peningkatan yang cukup siginifikan," terangnya.
Budi berharap kesadaran masyarakat untuk tetap mentaati protokol kesehatan tetap terus dilakukan agar tidak terjadi lonjakan pasien. Kasus COVID-19 di Lamongan ini sebenarnya bisa ditekan asalkan masyarakat menerapkan perilaku 5M tersebut. (fat/fat)